King selalu tampil menyuarakan gerakan hak-hak sipil, menentang segala bentuk diskriminasi, dan menekankan pentingnya hidup dalam kesetaraan.
Dalam perjuang menerobos stagnan nasib warga kulit hitam ini, King ditangkap sebanyak dua puluh kali, rumahnya di bom, diserang dan mengalami penganiyaan sebanyak empat kali.
Namun perjuangannya tidak sia-sia, setelah warga dunia memberikan kemuliaan atas perjuangannya dan berhasil mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian tahun 1964.
Tidak berbeda dengan King, yang berhasil membawa warga kulit hitam mengalami lompatan besar dari kehidupannya yang stagnan berabad-abad, Tuhan pun rindu anak-anakNya juga mengalami lompatan besar dalam hidup.
Tuhan mau kita berkembang, bertumbuh dalam kemuliaan, karena stagnasi di satu level bukanlah kehendak Tuhan.
Stagnasi tidak pernah menjadi bagian anak-anak Tuhan, sebab stagnasi adalah ketidakwajaran bagi orang percaya.
Editor : Bramantyo