get app
inews
Aa Read Next : Perkampungan Gelgel di Klungkung Bali Desa Islam Tertua, Diawali dari 40 Prajurit Muslim Majapahit

Misteri Sejarah, Siapa Sebenarnya Sosok Perkasa Sumpah Palapa yang Terkenal

Sabtu, 24 September 2022 | 00:31 WIB
header img
Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada yang hingga kini masih misteri (Foto: Ist)

Istri ini mengeluarkan perkataan, dia mendapat gangguan dari Sang Prabu. Kabar angin menimbulkan kegemparan dalam keraton dan di pusat pemerintahahan. Gajah Mada kemudian memeriksa Tanca. Namun, waktu pemeriksaan berjalan, Jayanagara sakit dan meminta Tanca membedah bisulnya. Kesempatan itu digunakan Tanca untuk melepaskan dendamnya membunuh raja. 

Di belakang lakon yang menyedihkan hati ini, terbayang pula suatu tuduhan kepada Gajah Mada, dialah yang mendorong Ra Tanca untuk mebunuh Jayanagara karena kabarnya Sang Prabu salah lihat dan salah raba kepada istri Gajah Mada yang teguh setia itu. 

Namun, tuduhan ini tak beralasan dan berlawanan dengan kesetian hatinya kepada Seri Mahkota. Kisah lainnya, menyebutkan, kematian jayanegara disebabkan karena meminum racun yang dibuat oleh tabib Ra Tanca dan pembantunya. Hal itu dilakukan sang tabib karena adanya hasutan dari para pemberontak.

Sumpah Amukti Palapa

Setelah kematian Jayanagara, Tribhuwanatunggadewi naik takhta dan menjadi ratu Majapahit. Ketika Tribwana naik takhta, kedudukan Mahapatih masih berada di bawah kendali Arya Tadah. 

Namun, dia sudah tua dan sakit, kemudian meminta Gajah Mada untuk menggantikannya. Gajah Mada menolak permintaan tersebut karena dia jauh dari sempurna dan membutuhkan bimbingan dari atasannya.

Pada 1334, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit. Karyanya terkenal, pada pertemuan besar pertamanya saat itu ratu tidak hadir, dia mengambil sumpah yang dikenal sebagai Sumpah Palapa

Sumpah itu berarti dia tidak akan bisa bersantai dan menikmati hidup sampai berhasil menyatukan seluruh nusantara dari Maluku sampai Lombok dan seluruh pulau Jawa termasuk Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik. Saat itu, semua orang menertawakan sumpahnya. 

Sumpah palapa ini dipengaruhi oleh raja Singasari terakhir, yaitu Kartanegara yang pernah mencoba kebijakan Dwipantara bertujuan untuk menguasai seluruh nusantara. Namun, itu tidak tercapai karena kematiannya di tangan Jayakatwang. 

Akhirnya Gajah Mada berhasil memenuhi sumpahnya. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, seluruh wilayah Palapa tunduk pada Majapahit. Wilayah kekuasaan dan wilayah kekuasaan Majapahit tercatat dalam Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca.

Perang Bubat  

Raja Hayam Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun. Pada usia 20 tahun dia harus menemukan seorang permaisuri. Pilihannya jatuh pada putri Sunda bernama Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Kerajaan Sunda. 

Permintaan itu segera dikirim oleh utusan Majapahit dan raja Sunda dengan senang hati menerimanya. Akhirnya, raja sunda pergi ke Majapahit bersama putrinya. Sebanyak 200 kapal besar dan lebih dari 1.500 perahu kecil menemani mereka. Hayam Wuruk berjanji akan secara pribadi menyambut kedatangan permaisuri masa depan. Gajah Mada tidak setuju karena dia menganggap Kerajaan Sunda sebagai kerajaan bawahan dari Majapahit.  Raja Sunda tidak terima dan tersinggung dengan hinaan tersebut. 

Dia mengatakan hanya ada dua pilihan, pulang atau pergi berperang. Perang tak terduga pecah, membunuh Raja Sunda dan pengawal kerajaan serta istri dan Putri Dyah Pitaloka bunuh diri. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Perang Bubat yang terjadi pada 1357.

Akhir dari Gajah Mada

Karier Gajah Mada sebagai Mahapatih menurun tajam setelah Perang Bubat. Kejadian ini membawa titik hitam pada kariernya sebagai Mahapatih. Hayam Wuruk mendengar kabar tentang Gajah Mada setelah Gajah Mada kembali dari Simping dan melakukan upacara Sraddha. 

Diketahui Gajah Mada sedang sakit keras dan segala upaya telah dilakukan untuk menyembuhkannya. Namun nasib berkata lain, pada 1364 Gajah Mada meninggal.  Jabatan Mahapatih Majapahit tidak pernah terisi setelah Gajah Mada pergi. Raja dan pejabatnya berpikir, tidak ada yang bisa menggantikannya. Sebagai gantinya, raja menunjuk beberapa Mahamantri Agung untuk membantu mengelola kerajaan. 

Nah, itu asal-usul Gajah Mada yang masih menjadi misteri di berbagai Nusantara. 

 

Berita ini sebelumya telah tayang iNewsjatim dengan judul "Asal Usul Gajah Mada"

Editor : Dian Burhani

Follow Berita iNews Badung di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut