SOLO, iNewsbadung.id - SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta ikuti uji coba program makan bergizi gratis (MBG) yang digelar pemerintah.
Nevy Dwi Soesanto, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjelaskan, program MBG di SMP Muhammadiyah PK terlaksana bagus, di mana anak-anak merasa senang.
"Dari hasil pantauan cukup bagus, anak-anak menikmati makanan enak dan minum susu,” terang Nevy Dwi Soesanto, saat mengunjungi SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta, Rabu (18/9/2024).
Ditambahkan Nevy Dwi Soesanto, target program MBG adalah untuk memperbaiki kesehatan anak-anak, sehingga menjadi lebih pintar dan dapat menuju sumber daya unggul tahun 2045.
Melihat menu yang disajikan, Nevy Dwi Soesanto mengatakan jika pemerintah mengacu pada indeks gizi nasional, di mana setiap daerah mempunyai kebutuhan gizi berbeda seperti Jawa Tengah dan Papua tentu berbeda.
"Dari situ diwujudkan dalam bentuk harga kemudian makanan yang siap dinikmati anak-anak," tandas Nevy Dwi Soesanto.
Nevy Dwi Soesanto menambahkan, selain Kota Surakarta, uji coba MBG juga dilakukan di kota-kota lain di Jawa Tengah, antara lain Salatiga, Kudus dan Tegal.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta, Budi Murtono memberikan apresiasi pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis yang diikuti 373 siswa kelas 7, 8 dan 9 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
Saat ditanya wartawan terkait anggaran MBG, Sekda Kota Surakarta menegaskan bahwa anggaran uji coba MBG berasal dari kolaborasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta.
"Setiap anak seharga lima belas ribu rupiah, di mana menu yang disajikan memenuhi gizi yang sudah ditentukan, yakni nasi, ayam, sayur, buah dan susu," jelas Budi Murtono.
Saat mengunjungi program makan bergizi gratis di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Budi Murtono melihat jika anak-anak cukup senang mendapatkan jatah makan siang.
"Semoga dapat memberi semangat anak-anak mau makan, terbiasa minum susu dan makan buah. Cukup bagus pelaksanaannya,” papar Budi Murtono.
Saat mendampingi Budi Murtono, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta, Abdul Haris Alamsah menyebut ada 23 sekolah dari jenjang SD/MI, SMP/MTS baik sekolah negeri ataupun swasta yang menjadi tempat uji coba MBG.
Diakui Abdul Haris Alamsah, tidak ada kriteria khusus dalam memilih sekolah untuk uji coba ini, karena semua pilihan
berdasarkan sampling per kecamatan.
Dari pengamatan iNewsbadung.id, para siswa tampak senang menerima makan siang dari program MBG, meskipun setiap hari juga menerima program makan siang dari sekolah.
Untuk mengurangi tumpukan sampah, para siswa diwajibkan mengumpulkan tempat makan (tumber) jauh hari sebelum acara.
Semoga tulisan tentang SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta Ikuti Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait