Festival yang digelar di taman yang dibangun KGPAA Mangkunegara VII pada tahun 1921 ini juga akan menghadirkan Pameran Sepayung Wastra, Pameran Catra Wastra, yang merupakan karya paduan payung tradisi dan wastra.
"Ada juga Pameran Payung Tradisi, Pameran Payung Kreasi dan Pameran Fotografi Esai Payung Juwiring," terang Heru.
Festival Payung Indonesia 2024 ini ditandaskan Heru sebagai wujud hubungan sister festival, antara Festival Payung Indonesia dengan Bo Sang Umbrella Festival (Thailand) sejak 2018.
Selain itu juga Sankamphaeng Culture Center yang akan berpartisipasi dalam Thai Cultural Show (Tari, Fashion Show, dan Lukis Payung).
Heru Mataya menyebutkan, FESPIN terus bertumbuh menjadi ruang pustaka yang hidup, menempatkan aktivitas literasi sebagai bagian penting festival, sehingga tahun ini FESPIN akan menerbitkan buku berjudul CATRA CITRA.
CATRA CITRA merupakan buku berisi tulisan dan foto-foto ragam payung Nusantara dan beberapa pembuat payung tradisi.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait