KARANGANYAR, iNewsbadung.id -
Sambut Pilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak pertama yang akan dilakukan Bulan November 2024, ratusan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) terima pembekalan literasi digital bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Literasi digital ini merupakan kelas “Sekolah Kebangsaan” yang digelar untuk mendorong budaya berpikir kritis di kalangan anak muda menjelang pilkada serentak di Indonesia.
Kelas Sekolah Kebangsaan yang digelar Rabu (3/7/2024) di UMUKA ini merupakan kelas pertama dari 400 kelas Tular Nalar Mafindo yang digelar dari Sabang sampai Merauke.
Kegiatan yang dilakukan di Aula Kampus satu UMUKA ini berlangsung seru, diwarnai games-games berkaitan dengan konteks Pemilu dan distorsi informasi yang menyertai.
Menurut Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi UMUKA, Romi Iriandi Putra, selain belajar tentang materi pemilu, para peserta juga belajar cara mengindra hoaks, yang dilakukan secara ringan dan asyik.
Tidak hanya itu, metode penyampaian materi juga dilakukan melalui diskusi kelompok, meliputi empat segmen diskusi tentang pemilu, demokrasi, pengindraan hoaks dan sanksi pelanggaran pemilu.
"Harapan saya, para peserta kelas Tular Nalar Mafindo lebih tangguh menghadapi hoaks menjelang Pilkada serentak 2024," ujar Romi Iriandi Putra.
Sementara Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis UMUKA, Diwi Acita Irawati menyebutkan bahwa jumlah pemilih muda sangat besar.
Karena itu, disebutkan Diwi Acita Irawati, pemilu digelar untuk meningkatkan masa depan kebangsaan, sehingga acara ini sangat penting.
Devid Wahyuningtyas, Komisioner Divisi Perencanaan dan Data Informasi KPU Karanganyar, mengaku terkesan dengan kegiatan Sekolah Kebangsaan di UMUKA.
“Waktu pertamak kali masuk saya pikir wahhh…. memang ini kegiatan yang luar biasa. Apalagi Indonesia tahun 2024 punya dua agenda pemilu," ujar Devid Wahyuningtyas.
Mahesa Maulana, Ketua Pelaksana Sekolah Kebangsaan juga menjelaskan terkait kegiatan Tular Nalar Mafindo, sehingga membuat masyarakat semakin memahami perbedaan hoaks dengan fakta.
Mahesa Maulana berharap, ke depan masyarakat tidak akan mudah tertipu informasi palsu yang banyak berseliweran di internet dan media sosial.
"Semoga peserta bisa berpikir kritis berdasarkan fakta yang ada dan tidak mudah terpengaruh hoaks. Ke depan, ilmu ini tidak hanya berhenti di peserta tapi dapat ditularkan kepada orang-orang sekitar," harap dosen muda Ilmu Komunikasi UMUKA ini.
Salah seorang peserta, Henry, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMUKA semester dua mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini.
“Kelas Tular Nalar seru, bisa ketemu banyak teman dan kakak tingkat,” ungkap Henry.
Program Tular Nalar ini dilakukan dengan metode micro teaching, dilengkapi portal pembelajaran online, membantu publik mengidentifikasi hoaks melalui literasi media dan pemikiran krisis.
Tular Nalar adalah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi Mafindo bersama Love Frankie.
Semoga tulisan tentang Sambut Pilkada Serentak, Ratusan Mahasiswa UMUKA Terima Pembekalan Literasi Digital Bersama Tular Nalar Mafindo, dapat bermanfaat bagi pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait