Sebaliknya, jika bisa menyikapi dengan baik, harus menjadikan sebagai peluang, dengan memperhatikan SDM, di mana saat ini Indonesia kekurangan SDM bertalenta digital, sejumah 600 ribu talenta digital per tahun.
"Kita butuh hampir 9 juta talenta digital per tahun, berarti dari yang dihasilkan 100 sampai 200 ribu termasuk lulusan UMUKA Solo, maka sisi pendidikan harus menciptakan sampai 500 ribu tambahan talenta digital," urai Mas Menteri.
Untuk itu dibutuhkan gebrakan besar, sehingga tidak hanya menjadi konsumen, tetapi ikut mengambil peran, sehingga gebrakan menuju Indonesia Emas 2045 bisa diciptakan dengan mengambil peluang di ekonomi digital.
Menurut data terakhir, dari 146 negara di dunia, dalam transformasi digital, posisi Indonesia masih berada di posisi 73, atau berada di papan tengah, padahal ekonomi Indonesia sudah masuk dalam 20 terbesar, di mana pariwisata Indonesia hampir tembus 20 terbesar, bahkan ekonomi kreatif nomer tiga di dunia setelah Amerika dan Korea.
Kesiapan digitalisasi disoroti Sandiaga sangat diperlukan, sehingga capaian ekonomi kreatif Indonesia tidak mengalami kendala karena belum melakukan transformasi digital.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait