Hasil yang diharapkan dari pilot project ini adalah Sumur Data. Perangkat ini merupakan satu sumber data yang memudahkan pemegang keputusan dari setiap tingkatan dapat dengan cepat membuat keputusan berdasarkan hasil analisa data yang diterima.
Hal ini dimungkinkan karena hasil pengiriman data dari tingkat fasyankes langsung disimpan dan diproses secara near real time. Dengan adanya satu sumur data tersebut, masing-masing tingkatan (fasyankes / kabupaten / provinsi / pusat) dapat mengakses data yang telah dikirimkan oleh fasyankes secara detail dan akurat, bahkan sampai ke medical record pasien.
Sindarta mengatakan, dengan arahan dari tim AIHSP, yaitu John Leigh dan Lea Suganda, juga expertise dr Iwan Ariawan dari PT Reconstra Integra Utama dalam hal kesehatan masyarakat, maka tim di lapangan dapat bekerja lebih optimal.
Menurut Sindarta, platform Synchro sebagai penyelaras alat bantu data sinkronisasi, dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah konsolidasi, distribusi dan integrasi data yang dihadapi dunia kesehatan terutama di Indonesia.
“Dengan platform Synchro, kami membantu membangun sistem yang dinamakan SISHIS. Ini merupakan sistem surveilans berbasis fasilitas pelayanan kesehatan dan komunitas, untuk mendapatkan data dan informasinya,” tuturnya.
“SISHIS menitikberatkan pada integrasi data dan analisis di tingkat kabupaten, membangun data yang interoperable, serta menyederhanakan proses dan meningkatkan kualitas data, sehingga setiap fasyankes akan terbantu dengan pengumpulan dan pemrosesan data yang dapat dilakukan setiap hari, yang hasil analisanya dapat diakses dalam bentuk gambar maupun table, menggunakan popular messaging media seperti Telegram,” tambah Sindarta.
SISHIS dapat menarik, mengolah data yang terdiri dari berbagai macam bentuk menjadi satu format data yang terintegrasi.
“Saat ini di Indonesia terdapat ratusan aplikasi sebagai upaya bertahun-tahun untuk menciptakan sistem informasi yang handal dan efektif. Maka dari itu, kami bersama membangun SISHIS tanpa memerlukan aplikasi tambahan ataupun mengubah sistem yang telah ada sebelumnya, dengan pengoperasian yang sederhana sehingga tentunya membantu memudahkan petugas fasyankes dalam menyediakan data ke pusat,” katanya.
Ia menjelaskan, platform Synchro dibuat untuk mengurai kompleksitas data yang dimiliki oleh berbagai pengguna dan pengelola data. Platform Synchro dapat diumpamakan sebagai “ojek data” yang dapat mengantarkan data dari berbagai bentuk platform dan gawai ke berbagai tujuan seperti gudang data.
Foto bersama seluruh elemen terkait.
Platform itu juga dapat digunakan untuk analisis data, dapat pula disimpan di komputasi awan maupun on premise. Data yang dikonsolidasikan dapat bersumber dari berbagai sistem operasi dan data berkapasitas besar.
Indonesia sebagai negara kepulauan, menghadapi kendala dalam hal pengumpulan dan analisa data dari tingkat bawah sampai ke pusat. Kendala tersebut diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain dari beranekaragamnya format data dan aplikasi di setiap fasyankes, pengumpulan data yang tidak tepat waktu, tidak up to date, infrastruktur (komputer dan akses internet) yang tidak merata di setiap fasyankes, kemudian juga kondisi geografis alam yang menyebabkan terhambatnya transportasi dan komunikasi.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait