SOLO, iNewsbadung.id - Dies Natalis UNISRI ke-44 yang digelar Sabtu (9/3/2024) dibingkai kebhinekaan, terlihat dalam kostum yang dipakai para dosen dan karyawan.
Para dosen dan karyawan, termasuk pejabat rektorat dan yayasan ikut memeriahkan pembukaan Dies Natalis ke-44 dengan beragam pakaian adat Nusantara.
Bingkai kebhinekaan sangat terasa, terlihat dalam pakaian adat Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa, Sunda, Betawi, Yogyakarta, Surabaya, Madura, Sulawesi, Dayak, Papua, Bali, Manado dan lainnya.
Parade busana adat Nusantara yang diperagakan para dosen dan karyawan UNISRI menambah keakraban dan kebahagiaan Dies Natalis.
Bingkai kebhinekaan semakin diperkuat dengan Tari Pesona Pelangi Katulistiwa, yang menceritakan tentang keindahan budaya yang membentang di katulistiwa.
Mengangkat Budaya Batak, Minang, Jawa, Betawi, Melayu dan Papua, penampilan para dosen, anggota teater dan mahasiswa pertukaran dari berbagai daerah berhasil memukau para penonton.
Tari Bajidor Kahut yang merupakan perpaduan gerak tari Jaipong dari Jawa Barat dan tari Bali, diperagakan apik oleh para penari yang merupakan mahasiswa dan alumni.
Bingkai kebhinekaan Nusantara ini diakui Prof. Dr. Drs. Sutoyo, M.Pd., Rektor UNISRI, sengaja diangkat karena adanya kekhawatiran terkait intoleransi.
Penggunaan pakaian adat ini dikatakan Sutoyo sebagai bukti kecintaan para dosen dan karyawan terhadap bangsa dan negara Indonesia, cinta tanah air, mengakui adat orang lain dan menghargai orang lain.
"UNISRI adalah kampus nasionalis dalam bingkai kebhinekaan, sehinga persoalan-persoalan kenusantaraan harus selalu dijaga," terang Rektor Sutoyo.
Sementara terkait tema “Bergerak maju menuju perguruan tinggi Bermutu”, disebutkan Sutoyo sejalan dengan visi UNISRI, di mana tahun 2026 diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi berkualitas di tingkat ASEAN berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai Slamet Riyadi.
Tidak hanya itu, Sutoyo berharap, tahapan menuju perguruan tinggi berkualitas di tingkat ASEAN ini tidak meninggalkan budaya Nusantara.
Nuroso Bambang Wasisto Utomo, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Slamet Riyadi menyebutkan, kegiatan Dies Natalis ini memiliki banyak manfaat untuk kebersamaan dan keakraban.
Beberapa kegiatan yang melibatkan mahasiswa sudah dilakukan sebelumnya, seperti Expo 2024 menjadi salah satu promosi UNISRI sehingga lebih dikenal masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi acara ini, di kampus tidak hanya proses belajar tapi jika kita tidak punya kemampuan lebih, maka tidak bisa bersaing, karena standar yang ditentukan pasar dan alam semakin tinggi," ujar Nuroso Bambang Wasisto Utomo.
Semoga tulisan tentang Dies Natalis UNISRI dalam bingkai kebhinekaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait