Erik menyebutkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, menjadi satu konteks belajar para dosen dan mahasiswa UTP.
“Mengingat kampus kita ingin menuju universitas go internasional, maka sepatutnya dosen mampu menguasai publik speaking dalam bahasa inggris”, ujar Erik.
Serangkaian kegiatan sudah disiapkan dosen prodi BK dan PGSD UTP Surakarta menyambut siswa-siswi Semarang Multinasional School, seperti workshop multi konseling, edukasi game atau permainan untuk mengajari siswa melatih berpikir.
Sementara saat membatik, siswa-siswi diajarkan membuat batik tulis, serta batik celup yang merupakan sarana art theraphy, di mana mengarah pada konsep karakteristik individual.
Kegiatan lain yang diajarkan adalah gamelan sebagai salah satu pengenalan alat musik tradisional.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait