Pengalaman berkarir di kancah internasional selama di Qatar pada tahun 2006 meninggalkan kesan mendalam. Ia berjuang untuk memadukan keramahan budaya dan tradisi Bali ke dalam lingkup dan lintas budaya internasional, dimana ia mempromosikan keragaman dan rasa hormat tersebut kepada semua.
Dalam perannya saat ini di The Stones Legian Bali sebagai General Manager, Franklyn memiliki tujuan utama untuk menjadikan kembali hotel ini sebagai pilihan utama bagi semua pemangku kepentingan, termasuk mitra industri, pencari pekerjaan, dan pemilik hotel.
Sedangkan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, ia menekankan satu hal yaitu, "Di masa lalu, pekerjaan lebih banyak mengandalkan otot, sekarang lebih mengandalkan otak, tetapi di masa depan akan lebih mengandalkan hati." Salah satu kekhawatirannya, baik dalam kehidupan pribadi maupun karir, adalah pertumbuhan era digitalisasi yang terlalu cepat. Oleh karena itu, ia sangat menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara digitalisasi dengan kebaikan, kerendahan hati, dan interaksi personal.
Di luar pekerjaan, Franklyn juga selalu menyempatkan waktu untuk menikmati momen bersama keluarganya, serta menyempatkan waktu untuk berolahraga dan introspeksi.
Sebagai seorang pencinta kuliner, beliau sangat menikmati hidangan "Nasi padang ayam bakar lado" sebagai hidangan favoritnya, sedangkan kopi hitam adalah minuman favoritnya.
Franklyn mengundang pencinta wisata untuk menjelajahi The Stones Legian Bali melalui The Five Sensorial Experiences, yakni Sight, Sound, Smell, Touch and Taste, serta menekankan pentingnya kerendahan hati, keramahan, dan pemahaman yang tepat terhadap audiens anda, yang tercermin dalam pepatah Indonesia, "Seperti padi, semakin berisi maka semakin merunduk," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait