Satu Abad SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, Refleksi Perjalanan Sejarah (Catatan I)

Asarela Astrid
Satu abad SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, refleksi perjalanan sejarah penuh makna. Foto : istimewa

SOLO, iNewsbadung.id - Satu abad hari jadi SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, refleksi perjalanan sejarah penuh makna ini, sangat berarti bagi keluarga besar sekolah yang berada di Jalan Sugiyopranoto Kampung Baru Solo. 

Perjalanan panjang dan berliku pernah dilalui SD ini, untuk membentuk siswa-siswi cerdas dan berbudi luhur, sesuai visi yang diemban. 

Terkait tulisan Satu abad hari jadi SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, refleksi perjalanan sejarah penuh makna, inilah catatan iNewsbadung.id dari liputan, wawancara serta rangkuman dari berbagai sumber. 

1. Tahun 1921

Perjalanan SD Pangudi Luhur Santo Timotius dimulai sejak tahun 1921, dimana saat itu berada di kawasan Widuran, yang pernah dipakai sebagai bioskop Star Theater atau GBI Keluarga Allah sekarang. 

2. Pindah 

Periode Tahun 1923 – 1942, dimana 
mulai tahun 1923, sekolah ini pindah ke daerah Purabayan, dan dikenal dengan sebutan RK atau Hollandsch Inlandsche School (HIS) Purabayan. 

3. Sesuai Prasasti 

Jika dilihat dari prasasti yang berada di  tembok kantor SD Pangudi Luhur Surakarta, tercatat jika 6 April 1923, sekolah ini menempati gedung yang terletak di Jalan Asrama No.1 atau  sekarang Jalan Sugiyopranoto No. 1 Surakarta, dimana sejak 3 April 1923 berubah nama menjadi RK / HIS Purabayan. 

4. Ketentuan Siswa 

RK / HIS Purabayan ini awalnya sampai kelas 7, hal ini sesuai aturan zaman itu, dimana siswanya adalah campuran putera dan puteri, berasal dari kalangan tertentu yang dapat bersekolah dan menggunakan pengantar Bahasa Belanda, dengan kepala sekolah Tuan Th. Vermelen dibantu enam orang guru.

5. Suster Fransiskan 

Namun sejak 1926,  pengelolaan RK / HIS Purabayan diserahkan kepada  Bruder OO / FIC, sedangkan siswanya diserahkan kepada Suster Fransiskan (OSF). 

6. Kepala Sekolah 

Kepala Sekolah yang pernah memimpin HIS Purabayan diantaranya  Br. Yustus FIC, Br. Aquino FIC, dan Br. Fabianus FIC, dengan penjaga sekolah yakni Heru Hadiraharjo.

7. Kedatangan Jepang 

Periode Tahun 1942 - 1945, dimulai 
tahun 1942, saat tentara Jepang datang serta menjajah Indonesia, RK / HIS Purabayan pun terkena akibatnya, dimana Pemerintah Jepang berupaya agar sekolah RK/ HIS Purabayan ditutup, hingga bruder pengelola yang berkebangsaan Belanda pun ditangkap dan dipenjarakan. 

8. Ganti Bahasa Pengantar 

Upaya Jepang untuk menutup sekolah ini pun tidak terlaksana, karena berkat keuletan dan usaha RC. Harjosubroto bersama kawan-kawannya, sekolah pun masih dibuka, meski hanya sampai kelas enam, namun dengan dia bahasa pengantar yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. 

9. Berubah Nama 

Untuk menghilangkan bau Belanda, RK / HIS Purabayan pun diubah dengan nama.baru, yakni SR Sempurna, dimana seorang bruder Jawa yakni Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC menjadi Kepala Sekolah.

10. Perubahan Nama Baru 

Periode Tahun 1945 – 1969, SR yakni di masa awal kemerdekaan, SR Sempurna mengalami perubahan nama baru, yakni menjadi SR Purbayan.

11. Dikenal Masyarakat 

Berjalannya waktu di masa awal kemerdekaan, SR Purbayan mulai dikenal banyak masyarakat, karena kegigihan dan keuletan pemimpin sekolah bersama para guru, terlebih sekolah ini mengutamakan ketertiban, kejujuran, disiplin, penuh pengorbanan, cinta kasih dan dedikasi tinggi, akibatnya banyak anak masuk sekolah ini sehingga jumlah kelas bertambah dari enam menjadi 12 kelas. 

12. Perubahan Kepemimpinan 

Di tahun 1962, SR Purbayan mengalami perubahan besar dalam kepemimpinan, dimana kepala sekolah yang awalnya dijabat seorang biarawan atau bruder, saat itu dijabat seorang awam yakni JD. Djiwosasmojoyo sehingga sekolah berkembang lebih luwes.

13. Perubahan Nama Lagi 

Di masa ini pula, SR Purbayan berubah nama menjadi SR Bruderan Purbayan, hingga akhirnya menjadi SD Pangudi Luhur Surakarta.

14. Semakin Berkembang 

Periode Tahun 1970 sampai sekarang, sekolah ini telah mengalami perkembangan luar biasa, dimana sejak tahun didik 1977 / 1978 mulai menerima putra dan putri hingga sekarang, dimana jumlah siswa SD Pangudi Luhur semakin banyak hingga  menjadi 24 kelas.

Perjalanan menuju satu abad SD Pangudi Luhur sangat panjang, dan bagaimana kelanjutan refleksi sejarah ini?

Tetaplah menyimak lanjutan catatan iNewsbadung.id terkait Satu Abad Hari jadi SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, refleksi perjalanan sejarah penuh makna. 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca, dan silahkan share tulisan ini agar banyak orang mengenal dan mengetahui informasi yang benar. ***

Editor : Asarela Astrid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network