Pionir pribumi yang berani membawa ajaran Kristen ke kota Yogyakarta tahun 1886 adalah seorang pemuda asal Desa Sengon yang bernama Eliyah.
Ketekunan dan keberaniannya menyebarkan Injil bisa menerobos tembok istana, hingga Raden Mas Suryohasmoro Nototaruno, Cucu Pangeran Paku Alam akhirnya menerima tanda baptis di kota Purworejo, pada 30 Mei 1886, karena pada saat itu di daerah Yogyakarta masih ada larangan pelaksanaan pembaptisan.
Sebenarnya Pdt. Jacob Wilhelm berkali-kali mengajukan permohonan melayani pembatisan di Yogyakarta, tetapi selalu ditolak Residen J. Van Baak dengan alasan tidak ingin kehadiran orang-orang Kristen yang telah dibaptis akhirnya akan membuat keresahan dan membahayakan Pemerintahan Yogyakarta.
Setelah Residen Van Baak diganti Mullemeister, secara resmi Pdt. Jacob Wilhelm, pada 21 Januari 1891 mendapatkan izin dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Yogyakarta, mengembangkan Injil dan melaksanakan sakramen baptis di daerah kasultanan Yogyakarta.
Keluarnya surat ijin tersebut, berarti Kota Yogyakarta sudah terbuka lebar-lebar untuk penyebaran Injil Kristus.
Surat tersebut juga berarti larangan masuk Kristen bagi penduduk pribumi di Yogyakarta sudah tidak ada lagi.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait