SOLO, iNewsbadung.id - Sah, Ikatan Paritrana Indonesia gantikan nama paranormal dan siap melayani masyarakat.
Berasal dari bahasa Sansekerta, Paritrana berarti pertolongan dan perlindungan, sehingga kelahirannya mengemban amanah pendiri Ikatan Paranormal Indonesia, N. Marzuki, agar mendirikan kembali organisasi tersebut.
Penggantian nama Ikatan Paranormal Indonesia menjadi Ikatan Paritrana Indonesia (IPI) ini adalah pemikiran panjang dari para pengurus, karena beberapa kendala dijumpai saat menggunakan nama lama, serta mengubah stigma masyarakat yang menganggap paranormal sebagai kata yang menakutkan.
Perubahan Signifikan pun akhirnya dilakukan, sampai akhirnya 10 November 2022 telah disetujui berubah nama menjadi Ikatan Paritrana Indonesia, yang telah terdaftar resmi di Kemenkumham, memiliki NIB, NPWP dengan anggota yang sudah memiliki izin dari Dinas Kesehatan, bagi anggota yang bergerak di bidang kesehatan tradisional, serta ramuan tradisional.
Organisasi legal beranggotakan penasehat spiritual, paranormal, budayawan, seniman, artis, tabib serta pengobatan tradisional ini pun akhirnya dikukuhkan dalam deklarasi dan pelantikan pengurus DPP, DPW dan DPC, yang digelar Selasa (20/3/2023) di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo.
Deklarasi dan pelantikan pengurus ditandai dengan beragam pertunjukkan, diawali pertunjukkan seni Reog Sabdo Langit Singo Mudo pimpinan Ki Ronggo, kirab seluruh pengurus DPP diiringi musik seruling, serta tari Gambyong.
Reog Sabdo Langit Singo Mudo menjadi pembuka deklarasi dan pelantikan Ikatan Paritrana Indonesia (IPI). Foto : iNewsbadung.id /Asarela Astrid
Berikut liputan iNewsbadung.id tentang Ikatan Paritrana Indonesia (IPI) gantikan nama paranormal dan siap melayani masyarakat.
1. Guyup Rukun
Deklarasi bertema budaya pemersatu bangsa ini diharapkan Ki Gagak Seto, Ketua Penyelenggara Deklarasi dan Pelantikan IPI, dapat menciptakan guyup rukun serta bermanfaat bagi semua anggota serta masyarakat.
2. Melayani Anggota
Bagus Hartawan, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat IPI dalam sambutannya menghimbau agar setiap pengurus dan anggota selalu membawa nama baik, memenuhi aturan sesuai AD ART dan berpedoman melayani anggota, bukan untuk dilayani.
3. Membantu Tanpa Pamrih
Ditambahkan Bagus, pengurus selalu memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat, membantu tanpa pamrih serta berani berkorban demi Nusantara.
4. Kibarkan Pusaka
KPAA Begug Purnomosidi, mantan Bupati Wonogiri saat menyerahkan bendera IPI ke Wakil Ketua IPI, berharap agar bendera IPI yang ibaratkan seperti pusaka dapat dikibarkan sampai Nusantara, namun sebelumnya Dewan Pembina, Kanjeng Sultan Surya Alam, menyerahkan Pataka.
5. Ikrar Paritrana
Dihadapan para tamu undangan, para pengurus melalui Ikrar Paritrana berkomitmen menjaga budi pekerti, menolong tanpa mengharap apapun, rendah hati, tidak membanggakan diri, menjaga keluhuran budaya, mengerti ajaran leluhur dan budaya, berpikir cerdas, jalan pikiran ke depan, saling menghormati, tidak saling membedakan, menjaga persaudaraan, menjaga ikatan batin, menjaga kesetiaan, dan berpikir satu.
Sebelum deklarasi dan pelantikan digelar, panitia telah menggelar Konferensi Pers di Selasar Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Kamis (16/3/2023), dimana disampaikan Bagus, walaupun berubah nama, namun secara organisasi tetap sama, yakni AD / ART dan kode etik.
Deklarasi yang juga mengundang penasehat spiritual Ki Gede Solo ini memiliki visi melestarikan budaya leluhur Nusantara, menjadi wadah pelestari budaya, pegiat budaya, termasuk metode pengobatan, ramuan, jamu, seni, tarian, musik dan lain-lain.
Lebih lanjut, Bagus mengatakan jika pengurus sudah menyiapkan berbagai program kerja berfokus pada kegiatan sosial budaya, yakni bakti sosial, pengobatan massal gratis, pelestarian budaya untuk menjaga kearifan budaya lokal, serta event budaya di tingkat pusat, wilayah atau cabang.
Merawat beberapa bangunan seperti cagar budaya, memperhatikan fasilitas cagar budaya meliputi penyediaan tempat sampah dan toilet bersih, menjadi bagian pelestarian budaya yang menjadi fokus IPI, dengan program kerja terdekat yakni melakukan konsolidasi semua pengurus pusat, wilayah dan cabang, serta melakukan doa lintas budaya.
Selain dihadiri anggota lama yang tergabung dalam Ikatan Paranormal Indonesia, deklarasi ini juga dihadiri anggota baru IPI dari tiga DPW yaitu Yogyakarta, Jatim dan Jateng, 21 DPC serta tamu undangan seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surakarta, mewakili Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan para tokoh masyarakat.
Semoga tulisan sah, Ikatan Paritrana Indonesia (IPI) gantikan nama paranormal dan siap melayani masyarakat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan terus tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id serta silahkan share tulisan ini agar semakin banyak orang memahami informasi yang benar. ***
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait