Ketika sensasi itu datang maka orang tersebut bisa keluar dari tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo.
Kata ngelekas artinya kontraksi batin agar badan astral kita bisa keluar . Inilah alasanya orang ngeleak.
Roh bisa berjalan keluar dalam bentuk cahaya melesat dengan cepat, inilah yang disebut endih.
Kode etik pengeleakan karena tidak semua orang bisa melihat endih maka orang yang bisa ngeleak pun tidak sembarangan bisa keluar masuk tubuhnya.
Orang yang bisa ngeleak juga tidak boleh masuk rumah atau dekat dengan mayat (orang mati).
Tempat bermain - main leak adalah Kuburan. Apabila ada orang yang baru meninggal, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar roh orang yang meninggal mendapatkan tempat sesuai dengan karmanya.
Doa leak tersebut berbunyi : Ong gni brahma anglebur panca maha bhuta , anglukat sarining merta. mulihakene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahotama. ong rang sah, tulis namah.
Sambil membawa kelapa gading untuk dipercikkan airnya sebagai tirtha. Paham yang dianut leak adalah apapun status manusia, orang sakti, pintar kaya, miskin semua akan berakhir di pemakaman (mati).
Tradisi dan kepercayaan sebagian orang india tidak ada tempat tersuci selain kuburan.
Di kuburan Bali sering identik dengan keramat, seram karena seling muncul hal - hal aneh. Padahal dalam lontar tatwaning ulun setra kuburan merupakan tempat yang baik untuk bermeditasi dan memberikan berkat doa, karena disinilah perbatasan antara alam nyata dan alam roh.***
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait