6. Tradisi
Hidup di Kota Solo atau Surakarta, dimana tradisi dan budaya merupakan lokalitas yang sangat kuat dipegang, seperti tari dan karawitan, dimana budaya ini bisa dihidupkan dan dipegang siswa.
7. Tidak Hanya Pengetahuan
Kekuatan sebuah pondasi diakui Marsono Adi tidak hanya terbentuk dari knowledge atau pengetahuan namun juga nilai hidup, supaya bisa bertahan hidup ke depannya.
8. Sediakan 20 Ekstrakurikuler
Karena itu untuk membekali nilai hidup dimana kelak siswa-siswi bisa bertahan hidup ke depannya, sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Pangudi Luhur atau YPL ini menyediakan 20 ekstrakurikuler.
9. Andalan
Terkait dengan nilai hidup, tari dan gamelan merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler andalan, yang banyak dipilih siswa-siswi, disamping ekstrakurikuler lain seperti menyanyi, taekwondo, robotik, paduan suara, ensemble, jimbe, basket dan lainnya.
10. Warisan Sejak Dulu
Budaya tradisional tari dan gamelan merupakan kegiatan yang masih dipertahankan sejak dulu, sehingga tidak heran jika dalam rangkaian perayaan 100 tahun, sekolah ini akan menggelar lomba tari.
11. Undang Sekolah Lain dan Sanggar Tari
Lomba tari se Solo Raya yang akan digelar Sabtu (11/2/2023) ini mengundang sekolah lain dan sanggar tari se Solo Raya, memperebutkan piala Walikota Surakarta.
12. Warisan Karya Bruder Timotius
Dilestarikannya nilai-nilai tradisi dan budaya di SD ini tidak terlepas dari sosok Bruder Timotius Wignyo Subroto, yang menciptakan Wayang Wahyu dimana nilai-nilai yang diajarkan mengantarkan murid-murid SD Pangudi Luhur Santo Timotius menjadi cerdas dan berbudi luhur.
13. Sebelum Pendudukan Jepang
Sebelum masa pendudukan Jepang yakni tahun 1923 sampai 1946 SD Pangudi Luhur termasuk di Kota Solo masih dipegang para Bruder Belanda.
14. Saat Pendudukan Jepang
Keadaan berubah saat masa pendudukan Jepang di Indonesia, dimana keadaan ini mengakibatkan para Bruder Belanda dipindahkan, sehingga berakibat pada kekosongan kegiatan belajar mengajar di SD PL.
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait