Menurut cerita yang berkembang di masyarakat setelah mendengar kabar kematian putranya R.Ay. Ontrowulan, segera menyusul ke tempat Pangeran Samudra dimakamkan. Akhirnya ibu Pangeran Samudro berniat untuk bermukim di dekat Makam Pangeran Samudro untuk merawat makamnya.
Sebelum masuk ke makam R.Ay. Ontrowulan akan membersihkan diri terlebih dahulu di sendang tersebut. Konon saat mengibaskan rambutnya hiasan bunga di rambutnya terjatuh dan tumbuh menjadi pohon Nagasari yang sampai saat ini bisa didijumpai di sekitar sendang tersebut.
"Sampai saat ini sendang (sumber air) tersebut airnya tidak pernah habis bahkan di musim
kemarau sekalipun," terangnya.
Pardi juga menjelaskan ritual berbalut kenikamatan sesat untuk memperoleh kekayaan dengan jalan sesat itu juga ada resikonya. Banyak juga yang berhasil. Namun ada juga yang gagal.
Biasanya setelah melakukan hubungan orang lain yang bukan pasangan sah sebagai suami istri, jika berhasil mereka berdua harus bertemu lagi untuk melakukan selamatan dan syukuran di Gunung Kemukus itu kembali.
"Biasanya yang berhasil datang lagi untuk mengadakan selamatan di makam," terang Pardi.
Namun apabila berhasil namun mereka "mblenjani" (ingkar) maka pasangan tidak sah yang sudah "meneken kontrak" perjanjian di makam Pangeran Samudro ini, akan jatuh miskin. Konon ada juga yang mendapat celaka.
"Untuk kebenarannya ya tergantung sama yang "nglakoni" mas," pungkasnya.
Namun kini, jangan coba-coba menjadikan Gunung Kemukus menjadi tempat mencari kenikmatan berbalut ziarah. Sebab, Pemkab Sragen dengan tegas baka menindak siapa saja yang berani berbuat asusila di lokasi tersebut, ancaman penjara telah menanti. ***
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait