Salah satu hal yang paling mudah dilihat adalah terjadinya perubahan suasana di dalam rumah.
Di mana suasana di dalam rumah yang sebelumnya tenang dan nyaman berubah menjadi mencekam dan menegangkan tanpa sebab yang jelas.
Hal lain adalah adanya suhu udara yang terasa lebih panas dan gerah. Padahal suhu sebenarnya dingin.
“Kalau misal khadam-khadam yang ada pada keris berpotensi konflik, biasanya suasana di dalam rumah jadi tidak enak. Bahkan tak jarang hal ini bisa memicu konflik antar anggota keluarga sendiri. Sehingga ujung-ujungnya akan menciptakan masalah bagi pemilik keris itu,” jelas Eko juga kolektor ratusan berbagai jenis pusaka ini.
Terkait hal ini, Eko menjelaskan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Hal yang paling mudah tentunya adalah dengan memisahkannya dalam tempat yang berbeda. Namun bila tidak mungkin memisahkannya, Eko menyebut perlunya seorang kolektor memiliki keris atau tombak jenis tindih.
Karena jenis pusaka ini bersifat menetralisir energy dari kedua khadam yang berkonflik. Sehingga kemudian bisa berjalan selaras.
“Pusaka tindih itu pengertian sederhananya adalah untuk menindih atau menutup kekuatan dari pusaka tertentu, terutama dalam hal ini yang berpotensi konflik. Karena itu seorang kolektor terutama yang jumlah koleksinya banyak, wajib memiliki pusaka jenis ini. Agar tidak sampai ada pertarungan khadam dalam tempat penyimpanan pusakanya,” terangnya.
Untuk pusaka tindih sendiri biasanya yang dipakai adalah jenis-jenis pusaka bertangguh tua seperti Bethok.
Sedangkan untuk pamornya ada beberapa macam. Di antaranya adalah pamor Kelengan dan Tejo Kinurung.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait