JAKARTA, iNEWSBADUNG.ID - Kisah cinta sejati ini bermula di era kerajaan Bali kuno. Ketika Prabu Sri Jayapangus, Raja Kerajaan Balingkang jatuh hati dengan seorang wanita asal Cina bernama Kang Ching Wie, putri seorang saudagar Cina.
Saat pedagang dari Cina mulai berlabuh di Bali. Sang Raja akhirnya meminang Kang Cing We menjadi permaisuri. Pinangan diterima dan digelar upacara pernikahan yang amat megah.
Setelah bertahun-tahun menikah, Raja Jayapangus dan Kang Cing We belum juga dikaruniai keturunan. Kondisi in membuat masyarakat turut sedih. Kang Cing We dan Raja Jayapangus sangat sedih dengan kondisi itu.
Raja Jaya Pangus memutuskan untuk mencari pencerahan, hingga terdampar di sebuah wilayah di kaki Gunung Batur. Raja Jaya Pangus pun memutuskan bermeditasi di sana.
Kehadiran sang raja ternyata menarik hati seorang dewi yang menguasai daerah tersebut. Dewi ini bernama Dewi Danu. Ia merupakan dewi penunggu Danau Batur. Ditemani oleh para kerabatnya, sang dewi akhirnya menggoda sang raja yang terbangun dari meditasinya.
Raja Kerajaan Balingkang ini pun akhirnya tergoda, dan memutuskan menikahi Dewi Danu. Singkat cerita, bertahun-tahun lamanya menunggu, Kang Cing We menatap kesedihan karena sang suami tidak pernah pulang ke kerajaan.
Dari rasa penasarannya, akhirnya permaisuri Kerajaan Balingkang ini memutuskan berpetualang untuk mencari suaminya. Melewati hutan belantara dihadapi, namun perjalanannya terhalang oleh angin kencang.
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait