Terjadilah pertempuran dan Namrudz bisa menghancurkan pasukan Kan’an. Kan’an penasaran mencari Namrudz. Namun Namrudz berhasil membunuhnya. Sampai ajalnya, Kan’an tidak mengetahui bahwa yang membunuhnya adalah anaknya.
Namrudz pun tidak mengetahui bahwa yang dibunuhnya itu adalah ayahnya. Akhirnya, tampuk kerajaan jatuh ke tangan Namrudz. Setelah itu, dia memerangi raja-raja yang ada di bumi. Namrudz bisa mengalahkan mereka sehingga dia bisa menguasai kerajaan di bumi dari timur hingga barat.
Membakar Nabi Ibrahim
Dalam perjalanannya, Namrudz amat sombong dan celakanya dia mengaku diri tuhan. Nabi Ibrahim AS mengajak ke jalan yang benar.
Dia menolak dengan sombongnya. Nabi Ibrahim merusak memenggal leher 72 patung yang dituhankan Namrudz dan rakyatnya. Namrudz marah dan menjatuhkan hukuman bakar kepada Nabi Ibrahim AS.
Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar. Allah menjadikan api dingin bagi Ibrahim. Yang terjadi justru tiba-tiba ada percikan api mengenai baju Namrudz dan membakar ke semua bajunya kecuali badannya.
Dia tidak terbakar oleh api agar tahu bahwa api tidak akan membahayakan siapapun kecuali dengan seizin Allah. Tetapi semua itu tidak dijadikan bahan pelajaran oleh Namrudz.
Pada hari itu, banyak sekali orang yang beriman karena mereka melihat mukjizat yang diberikan kepada Nabi Ibrahim tersebut, yaitu tidak terbakar oleh api. Ketika Namrudz melihat itu, dia berkata kepada Ibrahim AS, “Pergilah engkau dari tanah kami agar engkau tidak merusak agama kami.”
Mati karena Nyamuk
Nabi Ibrahim pun meninggalkan tanah kelahirannya. Sedangkan Namrudz semakin ngawur. Ia tak segan menghukum siapa pun yang menolak tunduk terhadap perintahnya.
Suatu ketika Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk menemui Namrudz dan mengajaknya beriman. Sekali, dua kali, ajakan tersebut ditolak.
“Memangnya ada tuhan selain aku,” kata Namrudz sesumbar.
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait