get app
inews
Aa Read Next : Garuda Wisnu Kencana Luncurkan Air Mineral Resmi, Perkuat Brand Awarness dan Citra Wisata Bali

NDI Apresiasi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Digital di Bali

Selasa, 21 Mei 2024 | 12:46 WIB
header img
Ilustrasi sistem informasi kesehatan digital. Foto: ist

Data yang interoperable diartikan sebagai mekanisme saling hubung antar subsistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai dengan yang dibutuhkan. 

Dengan begitu, data dari satu sistem atau subsistem secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem atau subsistem yang lain. Lalu lintas data tersebut memungkinkan pertukaran data secara aman dan otomatis tanpa memandang batas-batas geografis, politik, atau organisasi. 

Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan mutu layanan kesehatan. Interoperabilitas, atau kemampuan sistem informasi kesehatan untuk berkomunikasi dan berbagi data medis dengan mudah, menjadi faktor kunci dalam perubahan ini.

Sindarta memaparkan, platform Synchro sebagai penyelaras alat bantu data sinkronisasi, dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah konsolidasi, distribusi dan integrasi data yang dihadapi dunia kesehatan terutama di Indonesia. 

Dalam program AIHSP, setelah selesai proses identifikasi, maka selanjutnya dibangun sistem kesehatan interoperable yang aman, termasuk uji coba, implementasi, dan pelatihan di provinsi-provinsi terpilih. Program AIHSP sudah dimulai sejak tahun 2021 dan telah melalui tiga fase. 

Berdasarkan hasil assessment yang telah dilakukan pada saat fase pertama sampai dengan fase ketiga, maka ditetapkan bahwa fase keempat akan dilaksanakan di Provinsi Bali yang menjadi proyek percontohan (pilot project). 

Ini karena Bali memiliki tingkat kesiapan dan koordinasi lintas sektor yang terbaik dibandingkan dengan beberapa target provinsi lainnya seperti Jawa Tengah, Sulawesi dan Yogyakarta. 

Fase keempat dimulai pada tahun 2022 dan selesai di Desember 2023. Pilot project dilakukan di dua kabupaten yaitu Badung dan Buleleng, dengan melibatkan 24 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang meliputi klinik, puskesmas dan rumah sakit.

Pihak-pihak dari provinsi Bali yang terkait dalam proyek Secure and Interoperable Surveillance and Health Information System (SISHIS) ini antara lain Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informasi, serta fasilitas kesehatan di Kabupaten Badung dan Buleleng (puskesmas, rumah sakit dan klinik).


Kunjungan ke Klinik Dharmanata.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut