Penulisan penelitian tindakan kelas juga memacu guru untuk banyak membaca buku referensi terkait model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, penilaian pembelajaran, kurikulum, dan sebagainya.
Semakin banyak membaca, maka semakin luas wawasan guru untuk dituliskan dalam proposal penelitian tindakan kelas yang disusun, di mana keberhasilan penulisan proposal penelitian tindakan kelas berkaitan erat dengan suksesnya kenaikan jenjang karir dan jabatan guru selanjutnya.
Namun, jika guru tidak pernah melaksanakan penelitian tindakan kelas, maka jenjang karir juga akan mengalami hambatan.
Ketua Riset Grup Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., dalam sambutannya mewakili UNS mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas bukan untuk meningkatkan pembelajaran siswa, tetapi untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Menurut Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat memahami kelemahan pembelajaran yang selama ini dilakukan, sehingga berusaha mencari solusi mengatasi masalah pembelajaran melalui perbaikan model atau metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian pembelajaran, agar pembelajaran menarik bagi peserta didik.
Di hadapan guru-guru MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Surakarta, Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum juga
mengingatkan, bahwa sebelum menulis judul terlebih dahulu perlu menyusun identifikasi masalah pembelajaran di kelas.
Editor : Asarela Astrid