Melalui tembang Tombo Ati, Sunan Bonang menasehatkan agar hati manusia selalu tenang dan dekat kepada Tuhan ada lima resep obat hati yang harus dilaksanakan. Ke-5 resep obat hati penyejuk jiwa sebagai media mendekatkan diri kepada Tuhan itu adalah membaca Alquran beserta maknanya, mendirikan salat malam, menjalankan puasa, berkumpul dengan orang-orang saleh, serta berzikir di malam hari.
Sunan Bonang nama aslinya adalah Syekh Maulana Makdum Ibrahim (Raden Makdum Ibrahim), nama ini diambil dari bahasa Hindi yang bermakna Cendekiawan Islam yang dihormati karena kedudukannya dalam agama. Sementara Sunan Gunung Jati memberikan nama untuk Sunan Bonang, Syeh Masyaih atau yang sempurna.
Sunan Bonang lahir pada tahun1465 Masehi. Nama Ayahnya adalah Sayyid Ali Rahmatullah (Sunan Ampel) dan nama Ibunya Nyai Ageng Manila (Dewi Condrowati). Dari Dewi Condrowati, Sunan Ampel dikaruniai dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, Anak pertama diberi nama Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), anak kedua perempuan diberi nama Nyai Ageng Maleka, dan anak ketiga diberi nama Raden Qasim (Sunan Drajat).
Berkat ilmu yang ditularkan oleh ayahnya, Raden Makdum Ibrahim sudah mulai berdakwah pada usia remaja di negeri Pasai bersama Raden Paku. Selain berdakwah di negeri Pasai, mereka juga berguru kepada beberapa Ulama Tasawuf besar di negeri Pasai yang berasal dari Baghdad, Mesir, dan Iran. Di antara para ulama besar di Pasai itu yang menjadi guru Sunan Bonang adalah Syeekh Awwalul Islam.
Setelah berguru di negeri Pasai, Raden Makdum dan Raden Paku pulang ke tanah Jawa, dan sesampai di tanah Jawa, berpisah menuju daerah masing-masing. Raden Paku kembali ke Gresik dan mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri. Sehingga Raden Paku dikenal dengan sebutan Sunan Giri.
Raden Makdum akhirnya melanjutkan perintah ayahnya, berdakwah di daerah Rembang, Tuban dan Lasem. Perjuangan Sunan Bonang tidak terlalu sulit karena masyarakat langsung menerima ajaran yang diajarkan Raden Makdum. Strategi yang dipakai Raden Makdum adalah menggunakan media kesenian untuk berdakwah.
Musik (gending) merupakan media yang dilakukan Sunang Bonang untuk menyampaikan teori-teori Islam kepada masyarakat. Alat musik yang digunakan Sunan Bonang berupa gamelan bonang (semacam gong tetapi lebih kecil ukurannya).
Itulah sebabnya putra Sunan Ampel itu kemudian diberi nama Sunan Bonang. Bila Sunan Bonang membunyikan bonang itu, maka semua orang seperti terkena dorongan gaib berdatangan menghadap Sunan Bonang.
Editor : Asarela Astrid