Sementara prasasti yang berhubungan dengan pendirian Masjid Agung Demak terdapat di atas pintu masuk bagian dalam, berhuruf dan berbahasa Jawa yang berbunyi hadegipun masjid yasanipun para wali nalika dinten Kamis Kliwon malem Jumuah Legi tanggal 1 Dulkaidah tahun 1428.
Prarsasti ini ditafsirkan sebagai angka tahun peresmian Masjid Agung Demak, yaitu tahun 1428 Saka atau 1506 Masehi.
Dilansir dari buku Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual, bangunan Masjid Agung Demak cenderung mirip kebudayaan sebelumnya yaitu candi yang runcing ke atas, bersusun tiga tingkat.
Hal ini melambangkan Islam, Iman, dan Ihsan dengan jumlah pintu ada lima, melambangkan kelima rukun Islam, sedang jendela berjumlah enam buah melambangkan keenam rukun iman.
Masjid Agung Demak yang didirikan Wali Songo ini berukuran 31 x 31 meter, serambinya berukuran 31 x 15 meter, dengan 128 tiang menyangga masjid.
Tiang utama ada empat atau saka guru yang menjadi tiang utama penyangga kerangka atap masjid bersusun tiga, dimana masing-masing saka guru memiliki tinggi 1630 cm.
Editor : Bramantyo