Setelah salat, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Di tengah keributan dan kepanikan jemaah, Juhaiman al-Utaibi beserta 200 pasukannya merangsek maju ke Ka’bah.
Imam Salat Subuh kala itu, Muhammad bin Subail segera diringkus dan disandera. Kudeta dimulai dengan keranda jenazah yang tiba-tiba diarak menuju pelataran Ka’bah.
Tak ada yang tahu ternyata keranda jenazah tersebut berisi pistol dan senapa yang selanjutnya segera didistribusikan pada kelompok pemberontak.
Dilansir dari Ventour, senjata-senjata itu telah dipasok dan ditimbun sebelumnya di dalam kamar-kamar yang ada di Masjidil Haram. Kamar-kamar itu dipakai oleh orang Yaman yang bekerja membagikan air zamzam.
Selain di kamar, senjata-senjata itu juga disembunyikan di dalam gerobak sayuran dan buah milik para pedagang yang biasa berjualan di sekitar Masjidil Haram.
Tak lama, Juhaiman mikrofon dan berbicara dengan lantang. Dia mengumumlkan jika Imam Mahdi telah tiba dan ada di kelompok mereka.
"Rekan-rekan muslim, kami mengumumkan hari ini kedatangan Mahdi, yang akan memerintah dengan keadilan dan keadilan di bumi setelah dipenuhi dengan ketidakadilan dan penindasan!" katanya.
"Laki-laki baik itu sekarang ada di sini bersama kita, dan dia akan membawa keadilan ke dunia, setelah dipenuhi ketidakadilan. Jika ada yang meragukan, silakan ke sini memeriksa. Kami semua adalah saudara kalian!” seru Juhaiman.
Editor : Dian Burhani