11. Memuja Sang Hyang Widi
Tari yang diambil dari ritual Sanghyang ini merupakan upacara religi memuja Sang Hyang Widi, dimana tari Kecak dijadikan penolak bala mengusir penyakit tertentu.
12. Daya Tarik
Tari Kecak tidak hanya menjadi media upacara, namun juga sebagai ciri khas Pulau Bali, serta daya tarik wisatawan.
13. Adegan Pertama
Ada beberapa adegan dalam tari Kecak, dimana adegan pertama bercerita tentang Shinta saat diculik Rahwana, Rama berburu ke hutan.
14. Adegan Kedua
Adegan kedua berkisah tentang seekor burung geruda atau garuda, yang berusaha menolong Dewi Shinta, namun gagal karena sayapnya putus ditembak Rahwana.
15. Adegan Ketiga
Adegan Ketiga tari Kecak menceritakan Rama serta Laksmana saat tersesat di hutan.
16. Adegan Keempat
Adegan keempat tari ini bercerita tentang Hanoman yang membakar Kerajaan Alengka Pura, serta Hanoman memberitahu Dewi Shinta agar tenang, saat menunggu pertolongan Rama.
17. Iringan Tari
Tari Kecak memiliki iringan sangat unik, yakni diiringi teriakan para penari dengan berkata “cak, cak, cak” secara bersamaan, sehingga membentuk iringan bunyi, didukung gelang kaki yang berbunyi gemerincing.
18. Kostum dan Tata Rias
Kostum dan tata rias yang digunakan para penari adalah pakaian adat khas Bali, namun yang digunakan hanyalah sarung kotak-kotal hitam putih dengan bertelanjang dada untuk laki-laki.
19. Kesan Mistis
Sebagai atraksi sakral, tari Kecak terkesan sangat mistis, apalagi didukung adanya properti bara api
20. Perkembangan Tari Kecak
Seiring berkembangnya waktu, tari Kecak mengalami perkembangan dari segi pertunjukan, jumlah penari, serta cerita, hal ini agar pertunjukan tarian tradisional semakin dikenal dan diminati masyarakat.
21. Ada di Setiap Daerah
Sebagai warisan budaya, tari Kecak tersebar di berbagai daerah di Bali, sehingga setiap daerah memiliki kelompok tari Kecak.
Nah, inilah catatan iNewsbadung.id tentang filosofi dan makna tari Kecak, pertunjukan seni di Bali yang banyak menyedot penonton, semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk share artikel ini, agar semakin banyak orang mengenal budaya Indonesia, dan tetap nantikan artikel budaya lainnya, hanya disini. ***
Editor : Dian Burhani