get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Tahun Bali Kolaps di Hantam Pandemi, Giliran Outlet Modern Gempur Pulau Seribu Pura 

Filosofi dan Makna Melaspas, Tradisi Ritual di Bali yang Masih Dilestarikan untuk Kebaikan 

Kamis, 02 Februari 2023 | 17:35 WIB
header img
Salah satu rangkaian upacara melaspas, tradisi ritual di Bali yang masih dilestarikan untuk kebaikan (Foto : Tangkapan layar IG @bm_cokibah)

BADUNG, iNewsbadung.id - Melaspas, tradisi ritual di Bali yang masih dilestarikan untuk kebaikan ini merupakan ritual turun temurun

Sebagai sebuah upacara, masyarakat Bali terutama umat Hindu sangat menjaga dan menghormati tradisi ritual ini. 

Bagaimana filosofi dan makna Melaspas, tradisi ritual di Bali yang masih dilestarikan untuk kebaikan ini, berikut catatan iNewsbadung.id, dihimpun dari laman desaabiansemal.badungkab.go.id. 

1. Keselamatan 

Ritual ini memiliki makna memberikan perlindungan, serta keselamatan pada bangunan yang akan ditempati, sehingga terhindar dari hal negatif yang berniat tidak baik. 

2. Ritual Wajib 

Melaspas adalah ritual wajib setelah masyarakat menyelesaikan membangun rumah, karena bangunan dianggap belum layak ditempati, jika belum melakukan Melaspas.

3. Menyucikan 

Tradisi ini memiliki tujuan yaitu membersihkan dan menyucikan benda atau bangunan baru secara niskala sebelum bangunan ditempati. 

3. Terciptanya Ketenangan 

Tujuan lain digelar upacara tradisi ritual ini yakni agar tercipta ketenangan dan kedamaian anggota keluarga di rumah tersebut, sehingga terhindar dari hal-hal tidak diiginkan. 

4. Unsur Berbeda 

Terdiri dari dua suku kata, yaitu Melas (pisah) dan Pas (cocok), melaspas berarti sebuah bangunan terdiri dari unsur berbeda, yakni ada kayu, tanah (bata) dan batu, setalah disatukan terbentuklah bangunan layak (cocok) untuk ditempati.

5. Beberapa Tingkatan 

Dalam pelaksanaannya, upacara ini terdiri dari beberapa tingkatan sesuai kemampuan umat, yakni kanista, madya dan utama.

6. Sederhana sampai Besar 

Kanista adalah upacara sederhana, madya, upacara tergolong sedang dan utama adalah upacara yang dilakukan tergolong besar. 

7. Lakukan Macaru 

Sebelum melakukan melaspas, masyarakat terlebih dahulu menjalankan macaru, yakni mengundang (nedunang) bhutakala untuk memberikan labaan (sesajen), harapannya agar Bhutakala kembali ke tempat masing-masing, mengembalikan roh-roh yang tadinya mendiami bangunan. 

8. Dewa Rintangan 

Selanjutnya mengundang Dewa Ghana, yang diyakini sebagai Dewa Rintangan agar menghalangi hadirnya roh-roh pengganggu. 

9. Rangkaian Melaspas 

Rangkaian melaspas dimulai setelah macaru atau pacaruan selesai, yakni dengan mengucapkan orti atau simbol komunikasi pada mudra bangunan, sebagai permohonan pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 

10. Memasang Ulap-ulap 

Langkah selanjutnya adalah memasang ulap ulap pada bangunan, dimana pemasangannya tergantung jenis bangunan, seperti ulap-ulap kertas yang ditulis dengan huruf rajahan. 

Editor : Dian Burhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut