BADUNG, iNewbadung.id - Angkul-angkul, salah satu jenis bangunan rumah adat tradisional di Bali ini menyimpan banyak makna.
Meskipun di Bali ada banyak jenis bangunan rumah adat tradisional, namun masih banyak rumah tradisional yang menggunakan angkul-angkul.
Berikut catatan iNewsbadung.id terkait filosofi dan makna angkul-angkul, sebagai salah satu bangunan rumah adat tradisional di Bali, dikutip dari kintamani.id.
Angkul-angkul adalah bangunan tradisional khas Bali, dimana fungsi utamanya sebagai pintu gerbang.
2. Bentuk Berbeda
Dibandingkan dengan pintu gerbang daerah lain, angkul-angkul memiliki ciri khas desain yakni ada atap, atau biasa disebut kori.
3. Nilai Estetika
Makna keberadaan angkul-angkul tidak terlepas dari nilai estetika tambahan desain rumah tradisional di Bali, sehingga pada kasta tertentu, desain angkul-angkul berbeda.
4. Angkul-angkul Mewah
Angkul-angkul dengan desain mewah digunakan oleh pemilik rumah dengan kasta tinggi.
5. Desain Spesial
Begitu juga bangunan pura, memiliki bentuk desain spesial yang biasa disebut Kori Agung.
6. Makna Supranatural
Membangun angkul-angkul tidak dapat dilakukan sembarangan, karena harus memperhitungkan asta bumi serta asta kosala kosali, dimana penataannya harus memperhatikan arah mata angin.
7. Ibarat Mulut
Masyarakat Bali juga percaya jika angkul-angkul ibarat mulut dari rumah, dimana saat mulut dalam kondisi tertutup, tidak ada benda apapun dapat masuk, termasuk hal-hal berbau gaib.
8. Menjaga Keamanan
Keberadaan angkul-angkul juga memiliki peran penting, yakni menjaga keamanan, dimana setiap angkul-angkul selalu disertai apit lawang di bagian depan.
Editor : Dian Burhani