"Fungsinya mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan sekitar dan bekerja bersama dengan angkatan laut setempat yang menjadi mitra kami untuk memberikan keamanan dan stabilitas maritim, sebuah pilar utama untuk kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka," katanya.
Tugas yang masih berlanjut ini menjadi alasan Dohmeyer dan personel kapal tempur lainnya untuk tak bergabung dalam pengamanan saat pertemuan G20 di Bali nanti.
"Untuk G20 diadakan di Bali tahun ini luar biasa, mungkin akan ada kapal dari Amerika Serikat, tapi bukan kapal ini. Kami akan melakukan hal lain untuk tahun ini sehingga kami harus kembali," tuturnya.
Kapal yang dilengkapi dengan mesin khusus disertai helikopter dan drone (pesawat nirawak) berukuran besar untuk menyusuri lautan dengan kamera ini selanjutnya akan berlayar menuju Singapura.
Sebelumnya pada 3 Agustus 2022 USS Charleston (LCS 18) sempat mengikuti pelatihan Garuda Shield 2022 di Laut Natuna bersama dengan TNI Angkatan Laut Indonesia untuk mengembangkan hubungan timbal balik dan berbagi soal pengamanan maritim.
Berita ini sudah tayang di iNewsbali dengan judul "Kapal Perang Amerika Serikat USS Charleston Sandar di Bali, Ada Apa?"
Editor : Dian Burhani