BADUNG, iNews.id - Lima maskapai ini tak hanya mampu mencatatkan pendapatan puluhan miliar dolar Amerika Serikat. Namun kelima maskapai ini masuk kedalam jajaran perusahaan penerbangan terkaya di dunia.
Dari daftar The Global 2000 2022 Forbes mencatat meski badai Covid-19 menghantam, kelima maskapai ini masih tetap eksis sebagai perusahaan terbesar di dunia yang dinilai dari penjualan, keuntungan, aset, dan nilai pasarnya.
Apa saja maskapai penerbangan terkaya di dunia? IDXChannel merangkum beberapa daftarnya sebagai berikut.
5 Maskapai Penerbangan Terkaya di Dunia
Berdasarkan laporan Forbes dalam The Global 2000 2022, berikut ini maskapai penerbangan terkaya dengan pendapatan mencapai kuadriliun rupiah.
Delta Air Lines menduduki posisi puncak maskapai penerbangan terkaya di dunia tahun 2022 ini. Perusahaan yang didirikan oleh Collett Everman Woolman pada tahun 1928 ini berkantor pusat di Atlanta, Georgia.
Perusahaan yang melayani penerbangan domestik dan internasional ini tercatat memiliki aset senilai USD73,7 miliar atau setara dengan Rp1,09 kuadriliun (kurs Rp14.850/USD).
Tahun ini, Delta Air Lines berhasil memperoleh pendapatan mencapai USD35,1 miliar atau sekitar Rp521 triliun dan keuntungan mencapai USD516 juta atau sekitar Rp7,66 triliun.
Southwest Airlines merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah dari Amerika Serikat yang berbasis di Dallas Texas.
Maskapai ini tercatat memiliki aset mencapai USD38,2 miliar atau setara dengan Rp567 triliun.
Tahun ini, Southwest Airlines berhasil membukukan pendapatan mencapai USD15,8 miliar atau sekitar Rp235 triliun dan keuntungan sebesar USD978 juta atau sekitar Rp14,5 triliun.
Maskapai penerbangan terkaya berikutnya adalah United Airlines Holdings. United Airlines Holdings merupakan maskapai penerbangan publik asal Amerika Serikat yang berbasis di Chicago Illinois. Maskapai ini tercatat memiliki aset senilai USD69 miliar atau setara Rp1,02 kuadriliun. United Airlines Holdings tercatat berhasil memperoleh pendapatan mencapai USD29 miliar atau sekitar Rp431 triliun dan laba sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp29,7 triliun.
Editor : Bramantyo