DENPASAR, iNewsbadung. id - Sebuah penerbangan Jetstar dengan nomor JQ034, yang dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS) Bali menuju Melbourne (MEL), Australia, terpaksa kembali ke bandara asal pada 31 Maret 2025.
Keputusan ini diambil setelah seorang penumpang membuat keributan dan mencoba membuka pintu pesawat saat sedang mengudara.
Menurut keterangan dari Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi, insiden ini dipicu oleh permintaan penumpang tersebut akan tempat duduk yang dapat direbahkan.
Namun, karena pesawat tersebut merupakan jenis Low Cost Carrier (LCC), fasilitas tersebut tidak tersedia.
"Demi keamanan dan keselamatan penerbangan, pihak maskapai memutuskan untuk mengembalikan pesawat ke Bandara I Gusti Ngurah Rai," ujar Eka Sandi.
Akibat insiden ini, penerbangan JQ034 dibatalkan dan dijadwalkan ulang pada 1 April 2025. Pihak maskapai Jetstar telah menangani seluruh penumpang yang terdampak dengan memberikan akomodasi yang diperlukan.
"Seluruh penumpang yang terdampak pada penerbangan tersebut sudah ditangani oleh pihak maskapai dengan baik dan sudah diberangkatkan pada hari Selasa lalu 1 April 2025," kata Eka Sandi.
Pentingnya Kepatuhan terhadap Peraturan Penerbangan
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh calon penumpang untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku di bandara maupun di dalam pesawat.
Kepatuhan terhadap peraturan penerbangan adalah kunci utama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan penerbangan.
"Kami mengimbau kepada seluruh calon penumpang yang akan melakukan perjalanan udara untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku baik di bandara maupun pesawat," tambah Eka Sandi.
Insiden Serupa di Penerbangan Jetstar Lainnya
Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi pada penerbangan Jetstar dengan nomor JQ43 yang berangkat dari Melbourne menuju Bali pada 18 Maret 2024.
Pesawat Boeing 787 Dreamliner tersebut terpaksa berbalik arah setelah seorang penumpang membuat keributan di tengah penerbangan.
Penumpang tersebut, seorang wanita, mengklaim bahwa ponselnya dicuri dan mulai berteriak kepada penumpang lain. Ia bahkan mencoba masuk ke ruang kokpit dan menggedor pintu.
Penumpang lain kemudian membantu menahan wanita tersebut hingga pesawat mendarat kembali di Melbourne.
Jetstar kemudian menjadwalkan ulang penerbangan tersebut dan memberikan akomodasi kepada penumpang yang terdampak.
"Keamanan pelanggan dan kru kami adalah prioritas kami," demikian pernyataan dari pihak Jetstar.
Kedua insiden ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan kepatuhan penumpang terhadap peraturan penerbangan.
Tindakan yang mengganggu dan membahayakan dapat berdampak besar pada keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang dan kru pesawat.***
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait
