KARANGANYAR, iNewsbadung.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatut Thullab (PPHT) Mojogedang Kabupaten Karanganyar rayakan Hari Santri Nasional 2024 dengan cara berbeda, yakni melakukan tadabur ke Paralayang.
Menurut Kyai Fauzan Suratno, Pengasuh Ponpes Hidayatut Thullab Mojogedang, tadabur ke Paralayang dilakukan agar para santri dapat menyadari, memahami, potensi bagian NKRI ini yang sangat kaya raya dan bernilai.
"Melihat hamparan Kabupaten Karanganyar dari lereng Gunung Lawu, secara otomatis menumbuhkan kecintaan lebih besar kepada Negeri Indonesia ini," urai Kyai Fauzan Suratno.
Sementara Yant Subiyanto, Pimpinan Cuat Consulting sekaligus salah satu Pendiri Yayasan PPHT sekaligus pimpinan Cuat Consulting menegaskan, bahwa di Ponpes Hidayatut Thullab (PPHT) Mojogedang sangat menekankan jiwa leadership dan kewirausahaan.
Ditambahkan Yant Subiyanto, jiwa leadership dan kewirausahaan akan saling menopang dan melengkapi, sehingga para santri banyak belajar wirausaha di pesantren, seperti beternak kelinci, menthok, domba, ulat jerman dan ikan air tawar.
"Di pesantren kami juga ada BLKK las, sebagai sarana belajar teknik, untuk menyiapkan santri menjadi pengusaha," papar Yant Subiyanto.
Yant Subiyanto menuturkan, program pemberdayaan di Ponpes Hidayatut Thullab bukan saja kewajiban mempelajari agama, karena santri harus menguasai berbagai disiplin ilmu dan praktek.
Penguasaan ini dijelaskan Yant Subiyanto agar para santri siap saat lulus dari pesantren, termasuk siap terjun ke masyarakat.
Menurut Yant Subiyanto, pendidikan dari TPA, TK sampai SMK ada di dalam pesantren, termasuk beberapa pelatihan langsung untuk peningkatan kapasitas santri.
Kegiatan yang digelar Sabtu (26/10/2024) dan Minggu (27/10/2024) di Paralayang Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar ini diwarnai dengan outbound leadership dan teamwork untuk penguatan kapasitas diri.
Pada Kemah Santri ini, 36 santri santriwati terlibat dalam berbagai permainan untuk penguatan, di mana diharapkan dapat memberikan stimulan kesadaran penuh dengan tadabur alam, inspirasi pengembangan usaha pariwisata, belajar leadership, teamwork dan kemandirian santri.
Kegiatan bertema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan ini dilakukan setiap tahun dengan dasar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, yang merujuk pada "Resolusi Jihad".
Seruan resolusi jihad ini mewajibkan setiap muslim, termasuk para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia yang mewajibkan setiap muslim membela tanah air dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah.
Semoga tulisan tentang Ponpes Hidayatut Thullab Mojogedang Rayakan Hari Santri Nasional dengan Cara Berbeda, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait