Dengan teknologi ini pasien bisa cepat sembuh, luka tidak lama, tidak mengalami nyeri parah, karena teknologi yang digunakan mempercepat penyembuhan, mengurangi lama perawatan, resiko lebih kecil dan pasien bisa cepat pulang.
Teknologi minimal invasif ini digunakan di beberapa bidang kedokteran yakni orthopedi, jantung, bedah saraf dan kebidanan.
Meskipun sudah ada beberapa rumah sakit yang menggunakan teknologi minimal invasif, tetapi Brawijaya Hospital memiliki kekuatan pada dokter-dokter yang dimiliki, yakni pakar-pakar yang merupakan dokter senior, para pengajar bahkan guru besar di FKUI RSCM dengan banyak pasien yang merupakan pejabat atau public figure.
Ketika disinggung terkait biaya pengobatan dengan teknologi invasif, Hestiningsih menyebutkan relatif, tergantung jenis operasi dan jenis tindakan, sehingga mahal tidaknya berbeda setiap kasus.
Sementara sistem pembayaran yang dilakukan di Brawijaya Hospital adalah pembayaran mandiri, asuransi dan BPJS Ketenagakerjaan untuk orthopedi.
Hestiningsih menambahkan, rumah sakit yang sedang menyiapkan penambahan rumah sakit baru di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur berkomitmen dalam setiap tahun menambahkan rumah sakit untuk memperluas layanan kesehatan.
Semoga tulisan tentang Gandeng Dokter Kepresidenan, Brawijaya Hospital Kenalkan Update Terkini Layanan Kesehatan bagi Masyarakat Surakarta, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait