Melalui banyak diskusi ilmiah yang diikuti Angela, banyak kejanggalan asal usul kesenian yang dibawa pada expo-expo tersebut, mulai dari alat musik, tarian, serta bentuk lain yang disajikan dalam expo.
Kegiatan penelitian dengan melacak, mendatangi langsung gamelan, mengecek dokumen majalah yang memuat expo di Belanda, Geneva dilakukan Angela untuk memperkuat penelitian tentang gamelan ini.
Beberapa bahan data primer yang bisa dikembangkan disampaikan Angela Lopez Lara untuk dapat menjadi penelitian berikutnya, mulai dari suara ritmis, halus, bahkan suara kucing, tidak ada struktur entitas dari gaya mana, etnis mana, yang disampaikan pada expo di Paris.
Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum., dosen ISI Surakarta berharap, kuliah umum ini menjadi pengembangan dari mahasiswa, dosen, serta peneliti untuk mengembangkan ataupun meluaskan kajian.
"Ini merupakan kesempatan baik untuk dapat berdiskusi dengan peneliti seperti Mba Angela,” urai Zulkarnain Mistortoify.
Kuliah umum yang dilakukan di ruang Seminar Pascasarjana, belum lama ini juga didukung sajian rebab Dani Yanuar, S.Sn., M.Sn., dosen Etnomusikologi, di mana sajian ini untuk menjelaskan apa-apa saja yang ditemukan dalam penelitian Ángela.
Dalam dunia barat, gamelan masih didiskusikan dalam berbagai acara internasional.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait