SOLO, iNewsbadung.id - Puluhan roket dengan beragam warna diluncurkan di halaman SD Kristen Widya Wacana, Jumat (6/9/2024).
Peluncuran dilakukan secara bergantian, berulang-ulang oleh 261 siswa, terdiri dari siswa kelas 1 sampai kelas 6, di dampingi mentor pembuatan roket.
Six Hastuti Ariasati, S.Pd., Kepala Sekolah SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Surakarta menyebutkan, peluncuran roket ini merupakan salah satu proses pembelajaran pembuat roket berbahan barang bekas.
Menurut Six Hastuti Ariasati, awalnya para siswa akan belajar membuat roket air, namun karena khawatir terkena basah, pembuatan roket dialihkan tanpa air.
Pembuatan roket air ini disebutkan Rias, panggilan akrab Six Hastuti Ariasati sebagai salah satu praktek pembelajaran IPAS.
"Anak-anak tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga langsung praktek, sehingga tahu dan mengenal cara kerja roket," urai Rias.
Selain mengenal cara kerja roket, Six Hastuti Ariasati menjelaskan jika praktek pembuatan roket ini merupakan salah satu cara bagi siswa memanfaatkan limbah plastik botol minuman, serta kardus bekas.
Dari pengamatan iNewsbadung.id, bermodal dua botol kemasan air minum yang sudah tidak terpakai, para siswa memanfaatkannya menjadi badan roket.
Sedangkan kardus bekas ataupun kertas bekas, digunakan sebagai sayap, ditambahkan isolasi dan double tip.
Terkait pembagian kelompok yang dicampur bersama kelas satu sampai kelas enam, Rias memaparkan, bahwa pengelompokkan sengaja dicampur agar siswa kelas kelas dapat belajar dari kakak kelas.
Sedangkan siswa kelas besar, diharapkan dapat membimbing adik kelas, sehingga terjalin kerjasama yang baik.
Pembuatan roket ini diterangkan Rias sangat dinanti-nanti para siswa, mengingat setiap Hari Jumat, sekolah selalu membuat suasana belajar yang berbeda, membuat karya yang bermanfaat.
Sementara Aris Joko Saraswo, mentor pembuatan roket mengaku merasa senang bisa membagikan ilmunya kepada para siwa SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Surakarta.
Pria yang sehari-hari menjalankan usaha bengkel mesin ini menyebutkan, bahwa program yang diberi nama
"Pak RW Berbagi" ini sangat mudah dalam pembuatannya.
Semua siswa, mulai kelas satu SD dapat belajar membuat roket, namun harus dalam bimbingan dan pengawasan orang yang lebih tua.
Dijelaskan Aris Joko Saraswo, membuat roket ini merupakan pembelajaran yang mudah diterapkan bagi para siswa, sehingga dapat belajar hukum Newton dan gaya gravitasi.
Terkait peluncuran roket yang dilakukan di halaman sekolah, Aris menyebutkan bahwa kegiatan tersebut tidak berbahaya, tidak mengandung resiko, karena menggunakan alat yang tumpul, yakni botol plastik disertai tutup.
"Tidak akan mengenai kaca, tidak dapat membuat kaca pecah, karena tumpul. Di samping itu peluncuran diarahkan ke atas," terang pria yang juga memiliki program Mechanical Engineering for kids.
Aris Joko Saraswo menambahkan, pembuatan roket ini tidak memerlukan banyak biaya, karena memanfaatkan botol plastik bekas dan kardus atau kertas bekas.
Sementara Matthew Jeremia Tarigan, siswa kelas 6B mengaku merada senang dapat belajar membuat roket, meskipun hanya terbuat dari bahas bekas.
Bagi Matthew Jeremia Tarigan, membuat roket dari botol bekas merupakan pengalaman baru baginya, sehingga dirinya bisa sedikit memahami cara kerja roket.
"Tidak ada tantangan yang berat saat membuat, hanya butuh konsentrasi saat memotong botol plastik, karena menggunakan cutter," jelas Matthew Jeremia Tarigan.
Semoga tulisan tentang SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Luncurkan Roket, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanyabdi iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait