SOLO, iNewsbadung.id - Komunitas Kuthubaru Itu Kita (KIK) ajak semua peserta berkebaya saat menyaksikan adu gagasan pada Bincang Hati bertema Perempuan dan Solo Masa Depan, yang menghadirkan tiga perempuan calon walikota.
Sama seperti para peserta dan undangan, tiga perempuan calon walikota Surakarta, yakni Astrid Widayani, Dyah Warih Anjari dan Sekar Tandjung pun ikut mengenakan kebaya.
Alhasil, talkshow yang digelar belum lama ini di Hotel Megaland Surakarta menjadi lautan kebaya, dengan beragam motif, model dan warna.
Menurut Tesalonika Tentrem Rahayu, Ketua Panitia, Bincang Hati merupakan salah satu dari tiga kegiatan mensyukuri perjalanan lima tahun KIK, sekaligus memperingati Hari Kebaya Nasional.
“Setelah Bincang Perempuan, KIK akan mengadakan edukasi budaya ke sekolah-sekolah dan rangkaian ulang tahun KIK akan ditutup dengan parade kebaya,” ungkap Tesalonika Tentrem Rahayu.
Maria Dhani, Penanggungjawab Komunitas KIK menyebutkan, KIK yang terbentuk tanggal 9 Agustus 2019 ini berawal dari keprihatinan sekelompok perempuan akan memudarnya kebaya.
Kebaya merupakan busana asli Indonesia yang telah menjadi budaya warisan leluhur, sehingga komunitas KIK disebutkan Maria Dhani, lahir dengan visi menjaga dan mempertahankan jati diri bangsa melalui pelestarian busana tradisonal.
Dhani menambahkan, selama kurun lima tahun perjalanan, KIK telah bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam berbagai kegiatan, sejalan dengan misi KIK yakni belajar, nerkarya dan berbagi.
Persahabatan perempuan KIK diharapkan Maria Dhani dapat menjawab tantangan bahwa kehadiran kaum perempuan dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara akan membawa kemajuan bagi pembangunan manusia seutuhnya.
"Perempuan menjaga perempuan, itulah yang ingin dihadirkan dalam kegiatan- kegiatan memperingati lima tahun persahabatan KIK,” ujar Maria Dhani.
Sementara founder KIK, Wahyu Kusumo Hidayati menyebutkan bahwa
implementasi komunitas yang didirikannya, mengajak kaum perempuan bangga memakai kebaya, terutama kebaya kuthubaru sebagai pakaian nasional, budaya warisan leluhur dalam berbagai kegiatan.
Perempuan yang akrab disapa Hida ini menambahkan, KIK mendukung perempuan Indonesia untuk menjadi individu berdaya melalui berbagai kegiatan pemberdayaan, sehingga mampu menjadi penggerak dalam berbagai dimensi kehidupan dan pembangunan bangsa.
Tidak hanya itu, disebutkan Hida, KIK juga ingin membantu mengenalkan pariwisata, tradisi, budaya, kerajinan dan kuliner khas Nusantara, melalui sinergi dan kolaborasi dengan dinas terkait.
“Kami ingin pula membantu meningkatkan produksi dan penjualan produk-produk khas Indonesia dan membantu kaum rentan untuk mendapatkan hak berwarganegara yang sama,” tandas Hida.
Terkait Bincang Hati, selain dihadiri lebih dari 100 peserta, kegiatan ini juga menghadirkan Nurul Sutarti, pengamat politik sekaligus mantan Ketua KPU Surakarta dan perwakilan pegiat komunitas-komunitas perempuan se-Solo.
Beragam cara mengatasi problema di masyarakat, terkhusus khas perempuan, juga dibahas tiga perempuan calon walikota, meliputi Keluarga Berencana (KB), Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), bullying, stunting dan ketahanan ekonomi.
Semoga tulisan tentang Kuthubaru Itu Kita (KIK) Ajak Berkebaya Saksikan Adu Gagasan Tiga Cawali Kota Surakarta, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait