Saat ini, PLP diakui Anhar sudah berupaya mengidentifikasi dan mengendalikan semua resiko, termasuk kewaspadaan terhadap munculnya kemungkinan bahaya yang tidak terduga.
"Identifikasi dan verifikasi bahaya harus dilakukan secara berkala, karena itu PLP yang bekerja di tempat yang memiliki potensi bahaya perlu memiliki kompetensi bidang K3," ujar Anhar.
Laboratorium PLP yang kompeten di bidang K3 dijelaskan Anhar akan memberikan kontribusi bagi organisasi, agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja, serta isu-isu pelanggaran norma-norma K3.
Program pelatihan K3 yang sudah dilaksanakan antara lain merancang sistem tanggap darurat, melakukan pengukuran faktor bahaya di tempat kerja dan menerapkan manajemen resiko K3.
Program pelatihan dan sertifikasi ini merupakan kegiatan yang didanai Competitive Fund Vokasi, di mana Program Studi (prodi) Keris ISI Surakarta sudah berhasil memenangkan Kompetisi Program Competitive Fund Vokasi Tahun 2024 yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Melalui hibah pendanaan ini, salah satu misi prodi Keris yakni melakukan penguatan fasilitas laboratorium praktik penciptaan keris dan senjata tradisional sesuai standar teaching factory (tefa).
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait