Senada dengan Ni Wayan Giri Adyani, Asthywiana Swastiyani Leo , S.S.TP., Lurah Sudiroprajan dalam jumpa pers beberapa waktu lalu menyebutkan, bahwa Grebeg Sudiro sudah digandeng Kemenparekraf, sehingga menjadi peluang besar untuk pencapaian pergerakan wisatawan.
Grebeg Sudiro ini diharapkan Asthywiana dapat menjadi peluang parekraf, serta mampu mendorong inovasi, toleransi, kreativitas dan dapat meningkatkan ekonomi.
Grebeg Sudiro ini juga disebutkan Asthywiana sebagai wujud interaksi sosial, di mana karnaval budaya menjadi wahana akulturasi di Sudiroprajan.
Melibatkan lebih dari 250 pegiat seni dan 50 tampilan, Grebeg Sudiro ini juga menggandeng seniman dari luar Kota Surakarta, seperti mahasiswa Kalimantan di Kota Surakarta, Boyolali, Semarang, Salatiga dan Magelang.
Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata dari kelurahan Gandekan, Kerten dan Mojosongo pun ikut meramaikan arak-arakan, begitu juga Paskibra SMA Negeri Tiga Surakarta dan SMK Warga Surakarta.
Keikutsertaan seniman dalam akulturasi budaya ini telah menjadi bukti, bahwa Grebeg Sudiro telah menjadi milik nusantara, menjadi perhelatan perdana Kemenparekraf Kharisma Event Nusantara 2024.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait