SOLO, iNewsbadung.id - Museum Keris Nusantara gelar Kirab Pusaka Mangayubagya ke-6, pamerkan keris ukuran raksasa dan tampilkan atraksi keris berdiri tanpa sandaran dan tanpa penyangga.
Keris ukuran raksasa dengan panjang 3.5 meter ini adalah karya para Mpu dari Sumenep Madura, yang akan dikirab 25 Mpu.
Kirab Pusaka yang akan digelar Jumat (25/8/2023) dari Loji Gandrung mengelilingi Sriwedari hingga berakhir di Museum Keris Nusantara ini akan menampilkan atraksi keris berdiri tanpa sandaran dan tanpa penyangga di lantai bawah Museum Keris Nusantara.
Atraksi keris yang akan berdiri tanpa penyangga dan tanpa sandaran akan dilakukan pada keris ukuran raksasa dari Madura.
Kirab ini diikuti beberapa peserta, antara lain Tosan Aji Karanganyar, Komunitas Bratasura, Panji Suko, Komunitas Nunggak Semi, serta masyarakat umum yang merupakan kolektor keris di Solo Raya.
Koleksi keris dan tombak Museum Keris Nusantara juga tak luput untuk dikirab, diantaranya adalah Keris Kyai Tengara yang merupakan hibah dari salah satu koleksi Presiden Joko Widodo.
Kirab Pusaka bertepatan mangayubagya ke-6 Museum Keris Nasional ini disebutkan Bonita Rintyowati, S.S., M.M., Kepala UPTD Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta juga menggandeng Museum Gubug Wayang Mojokerto.
Di mana museum yang dikelola swasta ini akan mengeluarkan beberapa koleksi yang dibawa langsung para Mpu dari Madura.
Menurut Zura Nurja Ana, Direktur Museum Gubug Wayang Mojokerto, Kirab Keris Pusaka ini juga akan memamerkan keris berukuran sangat kecil sampai keris ukuran raksasa tinggi 3.5 meter.
Namun untuk keris berukuran raksasa tidak akan berdiri tanpa penyangga dan tanpa sandaran selama 30 hari, hal ini untuk alasan keamanan.
"Agar tidak berbahaya, maka keris ukuran raksasa tidak akan diberdirikan selama 30 hari," ujar Zura.
Zura berharap agar kegiatan ini dapat lebih memberikan pemahaman bagi masyarakat di dunia dan di Indonesia, bahwa keris adalah pusaka yang bisa dinikmati keindahan dan kebanggaannya.
"Bukan dinikmati karena sesuatu yang negatif, tetapi dinikmati karena positifnya.
Sementara Rey Fatma, Direktur EO CV. Moikantara mengatakan jika rencana Kirab Pusaka sempat maju mundur, di tengah gempuran banyaknya event di Kota Solo.
Rey juga berharap dukungan para awak media mempromosikan kegiatan dinas terkait destinasi wisata seperti Museum Keris Nusantara, Museum Radya Pustaka dan lainnya.
Dalam jumpa pers yang digelar di Museum Keris Nusantara Rabu (23/8/2023) juga dipamerkan atraksi keris berdiri yang dilakukan salah satu Mpu keris dari Sumenep Madura yakni Edi Santoso.
Selain menampilkan keris kamardikan karya 25 Mpu Madura, juga akan dikirab 30 keris ukuran standar yang juga akan dipamerkan di ruang visual, dipasang berdiri tanpa sandaran dan tanpa penyangga, selama 30 hari.
Prosesi pemberangkatan kirab ini akan dibuka Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa diikuti peserta kirab meliputi Korp Musik Keraton Kasunanan Surakarta,
pasukan Museum Keris Nusantara membawa Keris Kyai Tengara, pasukan pembawa koleksi tombak, kereta kencana, dan pasukan berkuda.
Peserta kirab lain adalah Komunitas Bratasura, Komunitas Nunggak Semi, Tosan Aji Karanganyar, Tosan Aji Klaten, Panji Suko, kolektor keris Soloraya, pasukan pembawa keris nusantara dari Bali, Madura, Lombok, Minang, Bugis, Palembang, Bangkinang Riau, parade Mpu Madura dari Museum Gubug Wayang, Komunitas Mantra Gula, Sanggar Arsa Jummangkah, Sanggar Wiratama, Sanggar Wiradipa dan peserta lomba lilit batik tema keris.
Semoga tulisan tentang Museum Keris Nusantara gelar Kirab Pusaka Mangayubagya ke-6, pamerkan atraksi keris ukuran raksasa berdiri tanpa sandaran ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan jangan lupa share tulisan ini, serta nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait
