"Kalau kita kemaruk dengan menambah jumlah target mahasiswa, takutnya dari sisi kualitas program belajar mengajar dapat terganggu, sehingga input sesuai harapan," jelas Wakil Rektor III UNISRI.
Dari hari ke hari, diakui JP yang juga Tiktoker ini, bahwa kenaikan pendaftaran mengalami kenaikan cukup signifikan, ditambah ketika beberapa mahasiswa tidak mendapatkan kursi ke perguruan tinggi negeri, banyak yang lari ke UNISRI.
Sementara program studi (prodi) yang banyak disukai pendaftar adalah prodi Manajemen, Ekonomi, Hukum dan Ilmu Komunikasi.
Pendaftar tahun lalu disebutkan Wakil Rektor teridentifikasi ada mahasiswa baru dari 200 kabupaten kota, tetapi tahun ini ada lebih dari 200 kabupaten kota, termasuk luar Pulau Jawa.
"Tahun ini juga ada beberapa mahasiswa dari Timor Leste, di mana saat ini Kantor Urusan Internasional (KUI) yang dimiliki UNISRI sedang menyiapkan dokumen atau uborampe untuk mahasiswa asing," urai Wakil Rektor.
Kehadiran mahasiswa Timor Leste ini dinyatakan Wakil Rektor bukan sebagai hal baru, mengingat sudah beberapa kali mahasiswa Timor Leste kuliah di UNISRI.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait