Candi Kidal Malang, Menyiratkan Harapan Raja Anusapati untuk Kebebasan Ibunda Ken Dedes

Airlangga Maryanto
Candi Kidal di Kabupaten Malang, saksi tentang harapan sebuah kebebasan. Foto :

Sementara, dua telur Dewi Winata tak kunjung menetas, maka Winata yang malu memecah satu telur tersebut, keluarlah seekor burung kecil yang belum sempurna, diberi nama Aruna yang kelak dikisahkan menjadi kusir Dewa Matahari (Dewa Surya).

Satu telur lagi menetas menjadi seekor burung yang gagah kemudian diberi bernama Garuda.

Suatu hari, Dewi Winata kalah bertaruh dengan Dewi Kadru dalam menebak warna ekor kuda Uchaiswara yang keluar dari samodera. 

Winata harusnya menjadi pemenang karena tepat menebak warna ekor kuda Uchaiswara berwarna putih, tetapi kelicikan Kadru dan para naga, ekor kuda Uchiswara menjadi hitam karena dibakar dengan api yang keluar dari mulut para naga.

Dewi Winata yang kalah dalam taruhan itu, dijadikan budak oleh Dewi Kadru untuk merawat 1000 ekor naga anaknya.

Garuda menjadi sangat marah mengetahu derita Ibunya dan bertekad membebaskan Sang Ibu, dia menyerang para naga. 

Pertempuran antara Garuda yang dikerubut 1000 naga amat dahsyat,  berlangsung lama dan tidak ada yang kalah dan menang.

Akhirnya para naga bersedia membebaskan Dewi Winata asal Garuda dapat menukar dengan air kehidupan milik dewa, “Tirta Amerta”.

Editor : Asarela Astrid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network