BADUNG, iNewsbadung.id - Pura Gunung Payung, perjalanan spiritual pendeta suci dari tanah Jawa hingga Bali ini belum banyak diketahui masyarakat.
Ya, pura yang terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali ini termasuk dalam Pura Dang Kahyangan Jagat.
Meskipun daerah berdirinya Pura Gunung Payung ini berada di bukit gersang, serta tandus, tetapi kawasan ini tertata indah, memiliki akses jalan masuk lantaran ada lapangan golf serta wisata pantai Gunung Payung.
Terkait Pura Gunung Payung, perjalanan spiritual pendeta suci dari tanah Jawa hingga Bali, inilah catatan iNewsbadung.id dilansir dari Bali Tours Club.
1. Pemandangan Indah
Suguhan menarik dapat dilihat saat perjalanan menuju pura ini, yakni pemandangan alam indah, pemandangan alam laut dan Pantai Gunung Payung, dengan pasir putihnya.
2. Wisata Terkenal
Desa Kutuh memang tidak terkenal, namun di desa ini terletak tempat wisata terkenal yakni Pantai Pandawa yang berada satu desa dengan Pura Gunung Payung.
3. Sejarah Perjalanan Suci
Pura Gunung Payung ini berkaitan erat dengan sejarah perjalanan suci dari Danghyang Nirartha atau Danghyang Dwijendra, yang datang dari tanah Jawa setelah perang saudara atau perang Paregreg melanda Kerajaan Majapahit.
4. Menuju Pegunungan
Runtuhnya Kerajaan Majapahit telah membuat para penganut Hindu yang tidak mau masuk Islam pindah menuju pegunungan yakni Bromo, Semeru, Blambangan, Kelud hingga Pasuruan, dimana sampai sekarang, kawasan ini menjadi basis pemeluk Hindu di Pulau Jawa.
5. Bangsawan dan Rakyat ke Bali
Sementara pengikut lain, bangsawan, serta rohaniawan Hindu seperti Danghyang Nirartha, berlari ke Bali, dimana kedatangannya diperkirakan setelah kerajaan Bali kuno, pada zaman Raja Waturenggong yang memerintah Kerajaan Gelgel.
6. Tujuan Pertama
Tujuan pertama adalah wilayah Jembrana atau Bali Barat, karena paling dekat Pulau Jawa.
7. Tempat Suci
Beberapa tempat suci dibangun berhubungan dengan perjalanan spiritual Danghyang Nirartha, yakni Melanting, Pura Rambut Siwi, Er Jeruk Petitenget, Pulaki, Uluwatu, Purancak, Goa Lawah, Ponjok Batu, Kaprusan, Pura Gunung Payung.
8. Aura Spiritual
Pura ini berada di tepi jurang atau pinggir tebing, sehingga memiliki aura spiritual dan cocok untuk tempat beristirahat, serta melakukan pendekatan rohani dengan Pencipta.
9. Tanggapan Masyarakat
Kehadiran Danghyang Nirartha di Desa Kutuh membuat masyarakat merasa senang, lantaran kedatangan seorang Maharesi, sehingga warga berbondong-bondong mengaturkan sembah, mohon tuntunan dan pencerahan agama.
10. Permintaan Warga
Berbagai keluh kesah warga didengarkan Danghyang Nirartha, sehingga ia berusaha memenuhi permintaan warga, sehingga dengan kekuatan rohani yang dimiliki, ia menancapkan gagang payung yang dibawanya, dan secara ajaib air suci pun menyembur dari bekas tancapan payung.
11. Asal Nama
Warga sekitar dan para pengikut pun memanfaatkan air suci, sehingga kawasan bukit ini dinamakan Gunung Payung dengan pura diberi nama dan Pura Gunung Payung, demikian juga tempat wisata pantai pasir putih di kaki tebing bukit diberi nama Pantai Gunung Payung.
12. Terawat
Sesuai pesan Danghyang Nirartha, warga selalu merawat dan menjaga air suci, sehingga pura di wilayah Bali Selatan ini diempon warga Desa Kutuh, begitu juga merawat bulakan kecil tempat keluarnya air agar tidak pernah kering, dan selalu dimanfaatkan untuk tempat nunas tirta yang dipercikkan kepada warga seusai mengaturkan sembah.
13. Pemugaran
Pura Gunung Payung sudah beberapa kali mengalami pemugaran, karena itu pura ini tampil lebih cantik, indah dan menarik, dimana di kawasan ini dapat melihat pemandangan laut yang sempurna.
14. Sumber Kemakmuran
Pura Gunung Payung yang biasa disebut Pura Dang Kahyangan atau Pura Dang Kahyangan Gunung Payung ini dipercaya sebagai sumber kemakmuran, serta kehidupan warga.
15. Memuja Hyang Widi
Selain digunakan untuk memuliakan roh guru-guru suci Danghyang Nirartha, Pura Gunung Payung digunakan untuk memuja Ida Sang Hyang Widi sebagai Betara Sri atau Dewi Danuh, yang dilakukan di gedong linggih.
16. Pujawali
Di pura ini juga dilakukan pujawali atau odalan setiap setahun sekali, pada Purnaning sasih Kawulu.
Semoga tulisan Pura Gunung Payung, perjalanan spiritual pendeta suci dari tanah Jawa hingga Bali ini bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, dan silahkan share tulisan ini agar semakin banyak orang mengenal Badung dan Bali pada umumnya. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait