Dalam kehidupan pesantren, meskipin Sunan Ampel menganut mazhab Hanafi, namun Sunan Ampel sangat toleran pada penganut mazhab lain.
Para santrinya dibebaskan mengikuti mazhab apa saja, karena dengan cara pandang yang netral ini, tidak heran bila pesantren di Ampel Denta mendapatkan banyak pengikut dari berbagai lapisan masyarakat.
Sunan Ampel juga memperhatikan masalah kaderisasi, hal itu terbukti bahwa dua orang putranya kemudian juga menjadi tokoh Islam terkemuka.
Kedua putranya itu adalah Raden Makdun Ibrahim yang akhirnya bergelar Sunan Bonang, dan Raden Qasim yang kelak bergelar Sunan drajat.
Kecuali itu, putri-putrinya juga dinikahkan dengan murid-muridnya yang kelak menjadi pemuka agama Islam misalnya Sunan Giri dan Sunan Kalijaga.
Sebagai seorang Wali yang banyak memiliki kelebihan, baik ilmu Agama maupun kesaktian, Sunan Ampel banyak memiliki murid, di antaranya adalah Raden Patah (Raja Kerajaan Demak pertama), Sunan Giri (Raden Paku), Sunan Bonang (Raden Makdun Ibrahim yaitu putra Sunan Ampel sendiri, Sunan Drajat atau Raden Qasim yang juga putra Sunan Ampel, Sunan Kalijaga atau Raden Syahid merupakan menantu Sunan Ampel dan Raden Bathoro Katong atau Adipati Ponorogo Pertama.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait