Pohon besar tersebut adalah milik Nyai Brintik, sehingga setelah mengetahui sang pemilik, Sunan Kalijaga meminta pohon itu dan diberilah pohon besar itu, kemudian digunakan sebagai kerangka bedug.
Hingga saat ini Masjid Gede Mataram masih digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus bagian dari tujuan wisatawan yakni berwisata religi atau wisata ziarah.
Bangunan Masjid Gede Mataram Kotagede hingga sekarang masih dipertahankan seperti bentuknya, terutama pintu gerbang bagian utara yang belum pernah direnovasi.
Bangunan ini tidak boleh diubah kecuali roboh, baru dapat diperbaiki, sehingga dari dulu sampai sekarang masih asli, terutama gerbang bagian utara, karena ini sebagai bukti jejak akulturasi budaya masyarakat.
Semoga tulisan Masjid Gede Mataram Kotagede, jejak Islam tertua di Yogyakarta ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, dan silahkan share tulisan ini agar semakin banyak orang mengenal dan mengetahui informasi yang benar. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait