Pura Tambangan Badung, Jejak Hindu dengan Rentang Sejarah Panjang dan Salah Satu Tertua di Bali

Asarela Astrid
Inilah Pura Tambangan Badung yang merupakan jejak Hindu dengan tentang sejarah panjang. Foto : denpasartourism.com

BADUNG, iNewsbadung.id Pura Tambangan Badung, jejak Hindu dengan rentang sejarah panjang dan salah satu tertua di Bali ini telah berdiri sebelum Anglurah Pemecutan pertama berkuasa.

Dalam perjalanannya, Pura Tambangan Badung diperluas serta dipugar Bhatara Sakti Raja Badung, serta diempon Puri Agung Pemecutan, serta beberapa kali direhab, yakni tahun 1928 dan 1990. 

Terkait Pura Tambangan Badung, jejak Hindu dengan rentang sejarah panjang dan salah satu tertua di Bali, inilah catatan iNewsbadung.id dirangkum dari laman Denpasar Tourism

1. Pura Taman 

Sebelum bernama Pura Tambangan Badung, dalam Tutur Babad Karana disebutkan jika awalnya bernama Pura Taman, hingga berubah menjadi Pura Ayu Penestaran Panembahan Badung, bahkan disebutkan memiliki kaitan erat dengan Puri dan Pura Panembahan Badung, serta Bebanjaran di lingkungan Pemecutan.

2. Tiga Mandala 

Pura yang berada di Banjar Pemedilan Kerandan, Desa Pemecutan Denpasar ini memiliki tiga mandala, dimana pelinggih lebih banyak berada di utama mandala. Mandala pertama terletak persis di depan pasar, di mandala ini memiliki dua buah meriam menghiasi Candi Bentar, atau biasa disebut gora dan gori.

3. Mandala Kedua 

Di mandala kedua, ada bangunan terbuka berfungsi sebagai wantilan pura, dan terlepas dari madya mandala, ada dua buah arca di kanan kiri yang disebut arca jaksa dan jaksi, sementara utama mandala adalah areal paling luas, dipenuhi pelinggih-pelinggih, termasuk pelinggih pokok pura. 

4. Keunikan Pura

Pura yang memiliki luas dua hektar ini memiliki keunikan, yaitu ada dua pemedalan, pertama Pemedalan Siwa Dalem Tambangan Badung, berada di sisi timur, dan Pemedalan Ida Bhatari Durga, yang ada di barat.

5. Pelinggih 

Utama mandala dihiasi jajaran pelinggih, tersusun rapi sesuai fungsi dan kedudukan masing-masing, dimana ada beberapa pelinggih sangat unik, antara lain pelinggih Hyang Ibu Candi, dengan struktur bangunan berbentuk candi, dengan dua buah lingga. 

6. Prasasti 

Dibawah Hyang Ibu Candi, kabarnya dipendam prasasti-prasasti penting tentang pura dan kerajaan Bali, dengan pelinggih pokok pura, yaitu pelinggih luhur kaler atau disebut anglayang, linggih Ida Bhatara Siwa Ring Gunung Agung, Gunung Batur, serta Gunung Jati. 

7. Bentuk Pelinggih 

Layaknya padmasana yang dilengkapi bedawang nala dan naga sebagai hiasan, begitulah bentuk pelinggih, dimana di sebelah pelinggih pokok, terdapat pelinggih gedong dalem tambangan Badung, yang menjadi stana dari Siwa dalem, serta Ratu Ngurah Ratu Agung kiwa tengen.

8. Pesanggrahan Agung 

Di utama mandala juga dilengkapi pesanggrahan agung, melipui beberapa Pengayatan ke Pura Sad Kahyangan, yaitu Pengayatan ke Pura Sakenan, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, Pura Besakih, serta Pura Batur. 

9. Pelinggih Hyang Ibu 

Ada beberapa pelinggih lain terletak di tempat utama senagai jajaran Pelinggih Hyang Ibu, antara lain Hyang Ibu Agung, Ibu Meranggi, Ibu Ngurah, Ibu Jembrana, Ibu Prani Gata , Ibu Pasek Agung, Ibu Pupuan, Ibu Bandem, Ibu Taruna, Ibu Tameng, Ibu Tojan, Ibu Janggal, Ibu Sari, Ibu Bongani, Ibu Rurung, Ibu Mekel Bukit, Ibu Klating dan Ibu Tinggi. 

10. Bale Pelengkap 

Pura Tambangan Badung juga dilengkapi beberapa bale pelengkap, yaitu Bale Gajah, Bale Pemiodan Peranda Sinuhun, Bale Ban, Bale Pererepan Ratu Ayu, Pewaregan, Lumbung, Bale Semanggen, Bale Prasanak, serta Bale Penganten Genah Bhatara Manik Galih. 

11. Tradisi Unik 

Sebagai jejak Hindu, pura ini memiliki tradisi unik, antra lain tradisi Tari Baris Tangklong, dipentaskan saat Penampahan Galungan, serta tradisi Siyat Sampian yang dilakukan ketika Manis Kuningan, dimana tujuan tradisi unik sebagai pembersihan mala juga menanamkan jiwa ksatria. 

12. Piodalan 

Sementara piodalan di Pura Tambangan Badung dihitung dari pancawara, saptawara dan pawukon, sehingga piodalan selalu berulang setiap 210 hari sekali, saat wraspati wuku sungsang bertepatan dengan sugian jawa, tetapi piodalan yang dilaksanakan satu tahun sekali yaitu purnamaning kapat disebut ngapat dan purnaming kedase di bulan April.

13. Status Pura 

Didasarkan dari lintas sejarah dan kenyataan, Pura Tambangan Badung adalah pura berstatus sebagai Pura Kahyangan Tiga yakni Pura Kerajaan dan Pura Siwa. 

Semoga tulisan tentang Pura Tambangan Badung, jejak Hindu dengan rentang sejarah panjang dan salah satu tertua di Bali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. 

Silahkan share tulisan ini, dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, agar semakin banyak orang mengenal tradisi dan budaya Bali, serta dapat menjadi rekomendasi tempat wisata saat liburan. ***

Editor : Asarela Astrid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network