Bahkan sempat menjadi perdebatan alot antara pihak Pemkot Kota solo dan beberapa bupati di daerah Klaten Karanganyar dan Sukoharjo yang akan dilintasi pembangunan tol tersebut.
Sangat harus menjadi perhatian khusus oleh seluruh lapisan cendekiawan dan terkhusus Korlantas polri oleh Kakorlantas Polri beserta segenap jajaranya untuk ikut memberi gagasan ide konsep dan solusi bagi permasalahan kemacetan di Kota Solo ini yang belum terpecahkan yang masih menjadi pada tahapan uji kelayakan di Kementerian PUPR perihal solusi tol lingkat timur selatan Kota Solo, yang mungkin bisa dimaksimalkan melaui pembanguna jalan lingkar solo dan memaksimalkan bus trans antar kota di Kota Solo.
Melihat kepadatan Kota Solo tidak seperti ibu kota Jakarta. Namun hal ini masih perlu dibicarakan dengan seksama oleh pihak-pihak yang berwenang agar kota solo yang menjadi role model pertama sebagai kota percontohan dapat dengan cepat dan tanggap menyelesaikan permasalahan kemacetan yang cukup krusial di kota Solo.
Terlebih Kota Solo unggul dalam smart branding yakni memaksimlakan promosi kota agar menjadi kota tujuan dan kota pertunjukan dengan mengangkat identitas kota sebagai kota budaya spirit of java yang memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang epic yang menjadi value / nilai tersendiri di Kota Solo diantaranya berdirinya cagar budaya mataram islam yaitu Kraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran dengan arsitektur eropa jawa nan elok di iringi historycal kepahlawanan yang bisa menjadi referensi study budaya yang sangat sarat muatan edukasi sehingga para generasi muda hidup dijaman modern dengan tidak melupakan akar budaya bangsanya.
Pengembangan kota cerdas dengan sosialisasi massif melalu duta smart city yang benar benar memiliki capability atau kemampuan komunikasi dan pengetahuan yang terintegrasi dan terkoneksi dengan masyarakat pemerintah dan stakeholder sangat potensial untuk mengefisiensi coorporasi dan mendukung mobilitas serta terwujudnya smart city dalam pemahaman masyarakat secara luas.
Agar masyarakat melek tekhnologi dan mensuport bahkan berperan aktif didalamnya, kesemuanya ini masih dalam disiapkan oleh Korlantas Polri sebagai moda utama penggerak smart city sebagai misi dan visi dari presisi Polri dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat secara komprehensif dan berkelanjutan
Maka wacana pembangunan tol lingkar Solo ini perlu menjadi perhatian bersama agar tidak berbenturan dengan misi smart environment yang membangun infrastruktur dengan memperhatikan kelestarian dan keberlangsungan lingkungan serta alam keterangan dari bangsawan surakarta Mayyasari Timur Gondokusumo yang juga menjadi rekanan polri untuk dalam pelaksanaan dan pengawasaan serta evaluasi smart city selain beliau adalah pemerhati sosial dan politik di Jawa Tengah, karena sebagai tokoh Surakarta dan Jawa Tengah beliau memiliki tanggungjawab moral terhadap kemajuan dan kondusifitas Kota Surakarta tercinta.
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait