BADUNG, iNewsbadung.id - Pulau Bali selama ini dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura. Karena memang di pulau yang keindahan alamnya ini, sangat kental dengan nuansa Hindu.
Ya, hanya Bali satu-satunya daerah Hindu di Indonesia. Tak heran kerap muncul sebuah pertanyaan kenapa hanya Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu perbedaan dengan daerah lain di Indonesia?
Dikutip iNewsbadung.id dari Wikepedia, Agama Hindu Bali (disebut pula Agama Hindu Dharma atau Agama Tirtha (Agama Air Suci), adalah bentuk agama Hindu yang dipraktikkan oleh mayoritas penduduk Bali.
Hal ini terutama terkait dengan masyarakat Bali yang tinggal di pulau tersebut, dan merupakan bentuk yang berbeda dari pemujaan Hindu yang menggabungkan animisme lokal, pemujaan leluhur atau Pitri Paksha, dan penghormatan untuk orang suci Buddha atau Bodhisatwa.
Populasi pulau-pulau Indonesia sebagian besar Muslim (86%). Pulau Bali adalah pengecualian di mana sekitar 87% penduduknya beragama Hindu (sekitar 1,7% dari total penduduk Indonesia).
Masyarakat Bali mayoritas menganut agama Hindu tak lepas dari sejarah masa lalu, yakni runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad 15.
Dilansir iNewsbadung.id dari iNewsbali.id, setelah Majapahit runtuh, hampir seluruh Nusantara menjadi Islam kecuali beberapa daerah di Indonesia bagian timur yang mayoritas Kristen atau Katolik.
Penduduk Majapahit yang beragama Hindu memilih hijrah ke Bali. Dalam gelombang kepindahan penduduk Majapahit ke Bali itu terdapat dua Brahmana (pendeta) yang ikut serta yakni Danghyang Nirartha dari Daha, Kediri, dan Danghyang Astapaka.
Kedua Brahmana Hindu itu membangun benteng secara niskala untuk melindungi Bali dari serangan luar. Di sisi lain tidak ada kerajaan Islam yang berniat meluaskan kekuasaan hingga ke Bali. Kerajaan Islam yang kuat di Jawa baru muncul pada abad ke-16 yakni Kerajaan Mataram.
Namun, Mataram lebih sibuk menghadapi Belanda dan kerajaan-kerajaan saingan di Jawa. Hal ini yang membuat kerajaan-kerajaan di Bali seperti Kerajaan Gelgel tetap eksis. Kendati Bali tetap Hindu, komunitas muslim tetap ada di Pulau Bali. Sejarah mencatat ada upaya penyebaran Islam ke Pulau Bali, namun tidak massif.
Ada satu legenda yang menceritakan bahwa Raja Bali di Kerajaan Gelgel, Dalem Waturenggong dikunjungi oleh kerabat dekatnya dari Jawa yang bernama Dewi Fatimah. Dia mengajak sang raja memeluk Islam.
Dalem Waturenggong setuju untuk masuk Islam asalkan Dewi Fatimah mampu mencabut bulu kakinya, yang berarti tantangan adu kesaktian di antara keduanya. Dalem Waturenggong menang, dan Dewi Fatimah pun kalah.
Dalem Waturenggong tak mengusir Dewi Fatimah. Dia membiarkan Dewi Fatimah dan para pengikutnya yang beragama Islam tetap tinggal di Gelgel. Dari situlah muncul kampung Muslim Gelgel di Klungkung.***
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait