4. Bagian Timur
Begitu juga dengan Laut Jawa bagian tengah, Laut Jawa bagian timur, Laut Baf Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Perairan Kupang - Pulau Rotte, Laut Flores, Perairan Kepulauan Selayar, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda dan Laut Arafuru.
5. Wilayah Selat Malaka dan Perairan Kepulauan Riau
Gelombang setinggi 1.5 sampai 2.5 m terjadi di perairan utara Sabang, Selat Malaka Bagian Tengah, perairan Riau dan perairan Kepulauan Bintan.
6. Wilayah Laut Jawa dan Selat Sunda
Gelombang setinggi 2.5 sampai 4 m terjadi di Selat Sunda bagian selatan, perairan Semarang - Demak, Laut Jawa bagian tengah dan Laut Jawa bagian timur.
7. Wilayah Selat Makassar
Perairan Kepulauan Selayar dan Selat Makassar bagian selatan, berpotensi mengalami gelombang tinggi dari 2.5 sampai 4 m.
8. Wilayah Laut Natuna dan Selat Karimata
Gelombang tinggi berpotensi terjadi di empat wilayah perairan, yakni Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, Selat Karimata bagian Utara, serta Selat Karimata bagian selatan, dengan tinggi gelombang 2.5 - 4 m.
9. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, tinggi gelombang 2.5 sampai 4 m terjadi di lima wilayah perairan, yakni Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian Selatan, perairan Kupang - Pulau Rotte, dan Laut Flores.
10. Wilayah Maluku dan Papua
Sedangkan wilayah perairan di wilayah Maluku dan Papua, yang mengalami gelombang tinggi 2.5 sampai 4 m adalah Laut Banda, sedangkan Laut Arafuru mencapai 4 - 5 m.
Semoga informasi BMKG ini bermanfaat, sehingga bisa menjadi catatan, apabila ingin melakukan perjalanan liburan menuju ataupun melewati wilayah perairan tersebut. ***
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait