Langkah Kongkrit Menjaga Eksistensi Batik Girilayu

Klasik Herlambang
Wakil Komisi X DPR RI Dolfie bersama Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo menyaksikan seorang pengrajin batik Girilayu menyelesaikan karyanya (Foto: Klasik Herlambang)

KARANGANYAR, iNewsBadung.id - Mengangkat tema-tema kearifan lokal, membuat batik khas Girilayu tetap eksis di tengah beragam desain batik yang selama ini telah banyak dikenal.

Ya, berada di lereng Gunung Lawu Kecamatan Matesih, Kabupaten karanganyar, Jawa Tengah, Desa Girilayu menyimpan berbagai kekayaan alam dan sejarah yang banyak menginspirasi para pengrajin batik di sana.

Untuk saat ini setidaknya ada 2 motif yang dijadikan ciri khas batik Girilayu, yakni Batik Prasasti dan Batik Candi Drajat.

Dan sebagaimana umumnya motif batik, ketiga batik khas Girilayu ini juga tak lepas dari makna-makna filosofi.

Batik Prasasti misalnya, di dalamnya terdapat motif gambar mahkota yang disebut makutoromo. Motif ini diambil dari mahkota Pangeran Samber Nyawa, tokoh pendiri Keraton Mngkunegaran yang makamnya berada di Astana Mangadeg, Girilayu.

"Motif-motif batik yang kami buat, memang tidak lepas dari aspek sejarah yang melekat di wilayah kami. Di sini ada Astana Mangadeg tempat dimakamkannya Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa, pendiri Mangkunegaran. Lalu ada Astana Giribangun tempat pemakaman presiden Ri ke-2, Bapak Soeharto," jelas Nyoto Mulyono, Koordinator Paguyuban Batik Giriarum, dalam acara Sarasehan di Rumah Batik Giriarum, Girilayu, pada Selasa 25 Oktober 2022.

Sarasehan sendiri digelar sebagai upaya untuk semakin mengembangkan potensi batik di wilayah Desa Girilayu.

Dalam sarasehan yang bertajuk "Peningkatan Kualitas dan Pemasaran Produk Paguyuban Batik Giriarum", tersebut hadir Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie OFP, Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo, Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto dan Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo.

Batik Girilayu sendiri sejauh ini tetap mempertahankan tradisi batik tulis. Hal ini menjadi potensi tersendiri, sehingga Bank Indonesia tertarik untuk memberikan pendampingan.

Salah satu bentuk pendampingan yang dilakukan adalah dibangunnya Rumah Batik Giriarum. Yang menjadi semacam showroom, untuk memajang dan menjual berbagai produk karya pengrajin batik Girilayu.

"Dengan adanya Rumah Batik yang juga berfungsi sebagai showroom ini, para pengrajin batik tidak lagi kesulitan menjual batiknya bersama sama. Selain itu mereka juga tetap bisa menjual secara online," ujar Nugroho Joko Prastowo.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR, Dolfie OFP memberi apresiasi atas pendampingan yang diberikan Bank Indonesia. Karena dari pendampingan tersebut, batik Girilayu semakin berkembang.

"Saya mengapresiasi upaya dari Bank Indonesia yang memberikan pendampingan, sehingga Batik Girilayu bisa semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas," ucap Dolfie yang di akhir acara terlihat memborong beberapa lembar batik terbaik khas Girilayu.***

Editor : Klasik Herlambang

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network