Tak Perlu Mesin Waktu Kembali Masa Lampau, Cukup Datang ke Musium Radya Pustaka

Burhani
Radya Pustaka musium tertua diu Indonesia (Foto: iNews)

BADUNG, iNews.id - Bagi pecinta wisata sejarah, patut kiranya datang ke musium tertua di Indonesia yakni Museum Radya Pustaka di kota Solo.

Musium ini terletak di Jalan Slamet Riyadi Solo dan berlokasi tidak jauh dari Taman Sriwedari.  Museum ini didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890, dan dinobatkan sebagai museum tertua di Indonesia. 

Sebelum menjadi sebuah museum, dulunya tempat ini merupakan kediaman milik seorang warga negara Belanda yang bernama Johannes Busselaar. 

Karenanya, museum ini memiliki nama lain yaitu sebagai Loji Kadipolo. Museum Radya Pustaka dikelola dibawah kebijakan Pemerintah Daerah Kota Solo, yang telah memiliki status sebagai yayasan. 

Saat ini Museum Radya Pustaka telah berganti nama menjadi Yayasan Paheman Radya Pustaka Surakarta, dan dibentuk sejak tahun 1951 dikutip dari laman Surakarta.go.id

Museum Radya Pustaka merupakan museum bersejarah yang menyimpan cerita masa lalu yang berkaitan dengan Kota Solo, seperti naskah-naskah perjuangan dan naskah-naskah peninggalan kerajaan. 

Museum ini memiliki banyak koleksi yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Demak. 

Koleksi-koleksi peninggalan tersebut berupa tulisan, sastra, patung, dan peninggalan lainnya yang bertuliskan Sansekerta dan huruf Palawa. Selain itu, di serambi bangungan museum juga terdapat banyak sekali meriam beroda,yang merupakan peninggalan dari masa kebijakan VOC pada abad ke-17 hingga abad ke-18. 

Tidak hanya itu, di bangunan museum ini juga terdapat banyak sekali meriam berukuran kecil yang berasal dari peninggalan Keraton Kartasura. Ditambah lagi di bangunan museum ini juga terdapat peninggalan bersejarah berupa arca-arca berbentuk Hindu dan Budha, Arca Siwa, dan Roro Jonggrang. 

Kemudian Museum Radya Pustaka, juga mempunyai banyak sekali koleksi yang terdiri dari pusaka adat, arca, buku-buku kuno seperti buku Wulangreh karangan Pakubuwono IV, dan wayang kulit. 

Museum ini juga memiliki peninggalan lain yang berskala nasional hingga internasional. Seperti peninggalan tentang perjuangan pemuda tanah jawa dalam mempertahankan kemerdekaan. 

Editor : Dian Burhani

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network