Seperti halnya gedung Dharma Negara Alaya yang merupakan creative hub yang sekarang sudah berdiri dan beroprasi selama kurang lebih 3 tahun. Dimana, keberadaan DNA menjadi wahana pertemuan para pelaku sektor ekonomi kreatif.
Sehingga sering terciptanya acara - acara yang melibatkan kedua belah pihak, yang mana gedung Dharma Negara Alaya menjadi fasilitator dalam terciptanya creative hub lainnya.
Dijelaskannya, tingginya antusias masyarakat pelaku ekonomi kreatif serta seniman yang berkegiatan di gedung Dharma Negara Alaya menyebabkan padatnya jadwal layanan.
Sehingga diperlukan fasilitas baru untuk menampung seluruh minat dan antusias masyarakat dalam berkesenian serta ekonomi kreatif.
“Kami ingin memberikan ruang bagi anak muda serta pelaku ekonomi kreatif di Kota Denpasar dimana pembangunan creative hub merupakan simpul untuk menampung berbagai ide-ide kreatif dari para pelaku ekonomi kreatif itu sendiri”, katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait